Pengaruh fenomena atmosfer
Sejumlah fenomena atmosfer disebut ikut mempengaruhi hujan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir. Di antaranya adalah Madden-Julian Oscillation (MJO) yang terpantau berada pada fase 4 dan berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan, terutama di bagian barat Indonesia.
Baca Juga:
Cuaca Siang Panas Terik dan Malam Hujan, BMKG Ungkap Penyebabnya
Selain itu, gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial, Low Frequency, dan Kelvin diperkirakan akan terus aktif selama sepekan mendatang, berpotensi mempengaruhi pola cuaca di berbagai daerah.
Labilitas atmosfer skala lokal di sebagian besar wilayah Indonesia bagian selatan turut meningkatkan mekanisme konvektif yang mampu membentuk awan-awan hujan pada skala lokal di Indonesia bagian selatan.
Kemudian, interaksi skala regional yang dipengaruhi oleh terbentuknya front dingin di Australia bagian selatan, secara tidak langsung ikut memicu terbentuknya sirkulasi siklonik/sistem tekanan rendah di wilayah selatan Indonesia.
Baca Juga:
Musim Kemarau 2025 di Prediksi Lebih Singkat, Simak Penjelasn BMKG
"Mengingat sifat dinamis atmosfer yang sangat mudah berubah, masyarakat diimbau untuk selalu menjaga kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem," ujar BMKG.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.