Lakukan ini sejak umur tanaman cabai dua minggu, dengan interval 10 hari sekali.
4. Pasang perangkap
Baca Juga:
Indonesia Ternyata Impor Cabai-Bawang Putih dari Singapura
Pasang perangkap kuning likat (40 lembar per ha) sejak tanaman masih muda untuk mengurangi populasi serangga pengisap daun.
Ganti perangkap sekitar dua hingga empat minggu sekali atau perangkap metal eugenol (40 botol per ha) setelah tanaman berbuah untuk mengurangi hama lalat buah cabai (Bractocera kompleks).
5. Pengolahan tanah dan pemupukan berimbang
Baca Juga:
Tak Puas Hasil Food Estate Humbahas, Luhut Langsung Ajak China Masuk
Pengolahan bibit sehat dapat dilakukan dengan pengerudungan persemaian menggunakan kain kasa atau kelambu, perendaman benih dengan air bersuhu 50 derajat celcius selama satu jam, dan isolasi persemaian.
Selain itu, pastikan tempat persemaian yang terisolasi jauh dari lahan yang terserang penyakit, semai dilindungi dengan pestisida nabati seperti nimba, ekstrak tembakau, dan lainnya, serta perlindungan dengan pestisida kimiawi dapat dilakukan secara bijak.
6. Sanitasi