Laporan sebelumnya mengindikasikan bahwa PHK Google ini tampak terjadi secara acak alias random. Mengingat pegawai dengan kinerja bagus atau pegawai senior juga kena layoff. Namun, Sundar Pichai membantah hal ini.
"Prosesnya (penentuan siapa yang di-PHK) jauh dari kata random," kata bos Google sebuah rapat internal Google.
Baca Juga:
Pengguna Gmail Diminta Waspada, Google Keluarkan Peringatan Darurat
Pichai mengungkapkan, sebelum mem-PHK 12.000 Googlers (sebutan pegawai Google), ia sudah berkonsultasi dengan para pendiri dan pemegang saham mayoritas, Sergey Brin dan Larry Page, serta dewan direksi Google.
Selain itu, Google juga melibatkan 750 pemimpin senior dalam proses PHK massal ini dan butuh beberapa minggu untuk menentukan siapa yang akan diberhentikan.
"Idealnya, kami akan memberikan pemberitahuan kepada para manajer (soal timnya yang di-PHK), tetapi kami memiliki lebih dari 30.000 manajer di Google," kata Chief People Officer Google, Fiona Cicconi yang hadir dalam rapat internal yang sama.
Baca Juga:
Putusan Hakim Virginia: Google Terbukti Monopoli Bisnis Iklan Digital
"Jadi bakal butuh waktu berbulan-bulan untuk mengambil keputusan PHK. Sedangkan kami ingin kepastian lebih cepat," lanjut dia.
Cicconi juga menyampaikan, Google memiliki terlalu banyak pegawai di area yang tak terlalu penting. Makanya, Google mem-PHK 12.000 Googlers dengan mempertimbangkan "keterampilan, lama bekerja, pengalaman, indikator produktivitas seperti kuota penjualan dan riwayat kinerja", sebagaimana tertulis di Yahoo Finance, Rabu (25/1/2023).
Bonus dipotong, dibayar 2x