Dilansir dari laman resmi BMKG, cuaca ekstrem tersebut dipicu oleh sirkulasi siklonik yang terdeteksi di Perairan Barat Malaysia, dan di Samudra Hindia Utara Papua.
Sirkulasi siklonik itu kemudian membentuk daerah konvergensi memanjang dari Selat Malaka hingga Malaysia dan di Samudra Pasifik Utara Papua.
Baca Juga:
BMKG Beri Peringatan ke Sejumlah Wilayah, La Nina Mulai Menggeliat
Tak hanya itu, daerah konvergensi lain juga terpantau memanjang, dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Tengah, dari Kalimantan Selatan hingga Selat Makassar, dari Sabah hingga Kalimantan Utara, dari Sulawesi Barat hingga Sulawesi Tengah, daerah konfluensi di Laut Cina Selatan, Samudra Pasifik Utara Kepuluan Halmahera hingga Laut Sulawesi, di Semenanjung Thailand, di Selat Malaka, dan di Papua bagian Tengah.
"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah bibit siklon tropis atau sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut," tulis BMKG.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.