Ketiga, Inspektur Jenderal mencatat apa yang diyakini pejabat NASA sebagai "jalur kritis utama" untuk misi Artemis II: mempersiapkan Orion untuk awak pertamanya dan mengintegrasikannya dengan Modul Layanan Eropa, yang menyediakan tenaga dan propulsi.
"Jalur kritis" dalam perencanaan proyek mengacu pada aspek misi yang diperkirakan akan memakan waktu paling lama.
Baca Juga:
Simak Misi ke-3 SMART di Kota Gunungsitoli: Genjot Tata Kelola Birokrasi dan Layanan Publik Berintegritas
Tujuan Artemis
Misi Artemis II dijadwalkan dibangun setelah berhasil menyelesaikan misi Artemis I, sebuah uji terbang tanpa awak yang mengirim kapsul Orion NASA dalam perjalanan sejauh 1,4 juta mill ke putaran Bulan.
Misi ini ditetapkan menjadi misi pertama manusia mengorbit Bulan sejak berakhirnya program Apollo sekitar 50 tahun lalu.
Baca Juga:
Fenomena Langka: Badai Matahari Dahsyat Hantam Bumi, Indonesia Waspada
Para kru, yang diumumkan pada April, termasuk Reid Wiseman dari NASA, Victor Glover dan Christina Koch, serta astronaut Badan Antariksa Kanada Jeremy Hansen.
Perjalanan misi ini diperkirakan akan memakan waktu sekitar 10 hari dan akan mengirim kru ke luar Bulan, berpotensi lebih jauh ke ruang angkasa daripada yang pernah dilakukan manusia, meski jarak pastinya masih belum ditentukan.
Artemis II diperkirakan akan membuka jalan bagi misi Artemis III pada akhir dekade ini. Pada misi itu, NASA berjanji akan menempatkan perempuan dan orang kulit berwarna di permukaan Bulan untuk pertama kalinya.