Mereka menemukan, sejumlah iklan muncul satu kali setiap 6,7 twit. CCDH lalu menggunakan data analisa milik Brandwatch yang mengestimasi harga iklan Twitter mencapai rata-rata US$6,46 per 1.000 impresi.
Hasilnya, CCDH mendapat data bahwa Twitter mendapat "total hingga US$19 juta dalam estimasi satu tahun dari akun-akun tersebut".
Baca Juga:
Menunggu Penantian Perubahan Merek Twitter.com Jadi X.com
Sebanyak 10 akun itu pernah diblok dari Twitter karena ulah mereka menyebarkan ujaran kebencian dan konspirasi. Namun usai Twitter diambil alih Elon Musk, ia memberikan amnesti kepada akun-akun yang dianggap tidak melanggar hukum.
Twitter bahkan baru-baru ini mengumumkan akun yang diblok sebelumnya bisa mengajukan banding agar dipulihkan. Meski demikian, perusahaan belum berkomentar soal hitungan untung dari akun-akun itu.
Di sisi lain, menurut laporan buletin Platformer, pendapatan Twitter dari iklan menurun hingga 40 persen. Pasalnya, perusahaan-perusahaan besar menarik diri dari Twitter usai akuisisi Elon Musk.
Baca Juga:
Netizen Sebut Mahfud MD Tak Bisa Bedakan Lebah Madu dan Tawon
Hal tersebut dinilai memukul Twitter cukup telak. The Guardian melaporkan pemasukan dari iklan mengambil porsi 90 persen dari jumlah pendapatan mereka pada 2021.
Perusahaan-perusahaan besar seperti Audi dan Pfizer enggan beriklan di Twitter karena khawatir dengan banyaknya ujaran kebencian di platform tersebut.
Selain itu, mereka juga khawatir terhadap banyaknya akun peniru (impersonator) yang muncul akibat kebijakan centang biru berbayar di Twitter. Sebuah akun yang membayar bisa mendapat centang biru hingga pada akhirnya meniru akun resmi perusahaan tertentu. [tum/cnn Indonesia]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.