WahanaNews.co | Samsung mengkonfirmasi sistem keamanan miliknya berhasil dibobol hacker.
Data yang berhasil diambil yaitu data internal perusahaan dan source code untuk perangkat Samsung Galaxy yang dinilai sangat penting.
Baca Juga:
Buka Peluang Baru untuk Kesehatan Preventif dengan Galaxy Watch Terbaru dan BioActive Sensor
Laporan peretasan ini pertama kali dilaporkan awal Maret, dilakukan oleh kelompok peretas Lapsus$. Kelompok itu baru-baru ini juga membobol sistem Nvidia.
Peretas membagikan tangkapan layar yang menunjukkan sekitar 190GB data dicuri, termasuk source code yang digunakan oleh Samsung untuk enkripsi dan fungsi membuka kunci biometrik pada perangkat Galaxy.
Dalam sebuah pernyataan, Samsung tidak mengkonfirmasi atau menyangkal ada kelompok hacker yang mencuri data yang dienkripsi olehnya, namun Samsung mengklaim tidak ada data pribadi milik karyawan atau pelanggan yang diambil.
Baca Juga:
Galaxy AI Semakin Diminati di Asia Tenggara dan Oseania
"Ada pelanggaran keamanan terkait data internal perusahaan tertentu," kata Samsung dalam sebuah pernyataan kepada Bloomberg, Senin (7/3).
Menurut analisis peretasan tersebut melibatkan beberapa source code yang berkaitan dengan pengoperasian perangkat Galaxy, tetapi tidak termasuk informasi pribadi konsumen atau karyawan.
Kini, Samsung menyebut telah menerapkan langkah-langkah untuk mencegah insiden serupa terjadi kembali. Perusahaan akan terus melayani pelanggan tanpa adanya gangguan.