Jauh lebih modern dari pesawat Rafale F2-R yang sebelumnya.
Peningkatan tersebut melibatkan peningkatan perangkat lunak dan perangkat keras termasuk integrasi rudal udara-ke-udara Beyond Visual Range Beyond Visual Range dan rudal udara-ke-darat Air-Sol Modulaire (AASM) Sagem Armement Air-Sol Modulaire (AASM) .
Baca Juga:
Dua Jet Tempur T-50i Golden Eagle Dijadwalkan Tiba di Indonesia November 2025
Sama seperti KF-21 Boramae, varian terbaru dari pesawat Rafale F3-R juga akan menggunakan radar AESA (active electronically scaned array) "RBE2" yang dikembangkan oleh Thales.
Pesawat ini juga akan menggunakan "Talios" Targeting Pod, refueling pod dan sistem peperangan elektronik "Spectra" serta Automatic Ground Collission Avoidance System.
Dikutip dari Bliley Technology, AESA turut menjadi sistem peperangan elektronik yang maju dan kritis dalam hal keunggulan militer.
Baca Juga:
TNI AU Kerahkan F-16 dan T-50i untuk Atraksi Langit 10 Agustus Mendatang
Salah satu keuntungan utama sistem AESA ini adalah tingkat ketahanannya pada teknik jamming elektronik.
Radar tersebut kini menjadi komponen penting untuk pembangunan pesawat paling modern di dunia.
Negara yang mampu mengembangkan radar AESA antara lain Amerika Serikat, Inggris, Swedia, Prancis, dan Israel.
Dibandingkan dengan radar PESA (Passive Electronically Scanned Array), radar AESA memiliki berbagai keunggulan.