Namun, tampaknya arah kebijakan berubah ke China, yang kemungkinan besar menawarkan harga lebih kompetitif dan dukungan teknologi yang lebih fleksibel.
"Ini bukan hanya soal harga. China menawarkan lebih dari sekadar pesawat, mereka juga siap dengan transfer teknologi dan dukungan suku cadang jangka panjang. Ini faktor penting bagi Uzbekistan," tambah Krasnov.
Baca Juga:
Industri Elektronika dan Telematika Bidik Pasar Asia Tengah hingga Eurasia
Saat ini, Angkatan Udara Uzbekistan masih mengandalkan pesawat tempur peninggalan era Uni Soviet. Di antaranya 25 unit Su-27, 38 MiG-29, dan 13 jet serang Su-25.
Dengan modernisasi yang semakin mendesak, akuisisi JF-17 bisa menjadi langkah strategis untuk memperbarui kekuatan udara negara tersebut.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.