WahanaNews.co | Duta Besar (Dubes) RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, menyampaikan, sudah saatnya pemikir keislaman Nusantara menghiasi pustaka di negara-negara Timur Tengah (Timteng).
Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Gus Mis itu saat menghadiri sidang ujian tesis magister mahasiswa Indonesia, Fajrul Haq Yusri, di Pascasarjana Universitas Zaitunah.
Baca Juga:
Jelang Ramadan 2024, Impor Kurma ke Indonesia Meningkat
Mahasiswa itu membahas tentang sumbangan pemikiran Prof Dr Ali Musthafa Ya'qub dalam bidang hadis, sirah nabi, dan dakwah.
"Saya sangat senang, karena Universitas Zaitunah mendorong para mahasiswa pascasarjana asal Indonesia untuk meneliti pemikiran para ulama Indonesia. Ini artinya, ada keinginan yang kuat dari para guru besar dan ulama Zaitunah Tunisia untuk mengenal lebih pemikiran para ulama kita," ujar Zuhairi dalam siaran pers, Rabu (24/3/2022).
Alumnus Fakultas Ushuluddin, Universitas al-Azhar, itu menambahkan, banyak pemikir keislaman Nusantara yang masih perlu dikaji.
Baca Juga:
Oposisi Boikot Pemilu Tunisia, Hanya 9 Persen Pemilih Berikan Suara
"Saatnya kajian tentang pemikiran keislaman Nusantara mewarnai pustaka dan kajian di Timur-Tengah. Saya melihat langsung para guru besar dan ulama Zaitunah sangat antusias, karena studi keislaman di tanah air sesungguhnya mengalami perkembangan yang sangat luar biasa," ujar dia.
Sementara itu, Fajrul Haq Yusri dalam tesisnya menegaskan, Prof Dr Ali Musthafa Ya'qub merupakan ulama hadis yang mempunyai pengaruh luas di tanah air.
"Saya menyimpulkan bahwa Prof. Dr. Ali Musthafa Ya'qub seorang mujtahid, karena pandangan-pandangannya selalu berpijak pada teks dan konteks. Ia memberikan fatwa keagamaan yang direspons baik oleh umat Islam di Indonesia," ujar mahasiswa asal Riau itu.