WahanaNews.co | Berdasarkan informasi Badan Pusat Statistik (BPS), menjelang Ramadan 2024 khususnya Februari 2024, terjadi kenaikan impor kurma baik secara nilai maupun volume.
"Nilai impor kurma pada Februari 2024 tercatat sebesar USD17,18 juta naik sebesar USD3,52 juta atau 25,77 persen dibandingkan dengan Januari 2024," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti kepada media, Jumat (15/3/2024).
Ia menyampaikan, secara volume, impor kurma pada Februari 2024 tercatat sebanyak 11,24 ribu ton.
Baca Juga:
Rekomendasi 6 Merek Kurma Non Israel untuk Buka Puasa
Angka tersebut meningkat sebesar 3,81 ribu ton atau 51,28 persen jika dibandingkan dengan Januari 2024.
"Impor kurma sepanjang Januari-Februari 2024 paling banyak berasal dari Tunisia (29,66 persen), Mesir (28,35 persen), Iran (9,30 persen), dan Arab Saudi (8,61 persen)," jelasnya.
Amalia juga dengan tegas memastikan bahwa sejauh ini tidak ada kurma dari Israel yang masuk ke pangsa pasar Indonesia.
Baca Juga:
Kebunnya Hasil Rampasan Tanah Palestina, Aksi Boikot Kurma Israel Meningkat
"Tidak ada impor kurma yang berasal dari Israel. Tidak ada," tegas dia.
"Jadi ini kami mengklarifikasi tidak ada impor kurma dari Israel, karena dari data BPS menunjukkan impor kurma terbesar kita dari Tunisia, yang kedua dari Mesir, yang ketiga dari Iran, dan yang keempat dari Arab Saudi," tutupnya.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.