WahanaNews.co | Satelit adalah benda yang tertangkap di medan gravitasi planet dan kemudian mengitari planet tersebut karena adanya pengaruh gravitasi. Ada dua jenis satelit yaitu satelitt alami dan satelit buatan.
Satelit alami yang mengitari planet Bumi tempat kita tinggal adalah bulan. Sedangkan satelit buatan manusia adalah satelit yang diluncurkan ke orbit Bumi untuk berbagai kepentingan, seperti komunikasi, pemantauan iklim dan cuaca, serta berbagai penelitian.
Baca Juga:
Langit Mei 2025, Parade Fenomena Astronomi yang Sayang untuk Dilewatkan
Teori terbentuknya bulan
Ada dua skenario yang bisa menjelaskan asal muasal satelit alami di planet batuan seperti Bumi. Skenario pertama, planet dapat bertabrakan dan kemudian terpecah.
Pecahan-pecahan dari tabrakan ini melayang di angkasa dan kemudian tertangkap gaya tarik planet tersebut sehingga menjadi cikal bakal satelit alami. Penelitian dan simulasi memprediksi Bulan terbentuk akibat tabrakan besar miliaran tahun yang lalu antara Bumi dan sebuah benda langit bernama Theia.
Baca Juga:
Jadi Raja 'Sumber Emas' di Luar Angkasa, Asteroid Ini Bernilai US$ 100.000 Kuadriliun!
Objek ini berukuran cukup besar, yaitu sekitar ukuran planet Mars. Tabrakan antara Bumi dan Theia menghasilkan puing-puing yang kemudian mengitari Bumi lalu berkumpul dan membentuk Bulan.
Teori ini menjelaskan mengapa sampel batuan yang diambil dari permukaan Bulan memiliki sifat yang mirip dengan Bumi. Skenario kedua terbentuknya satelit alami adalah dari tertangkapnya asteroid yang kebetulan sedang melintas di medan gravitasi planet tersebut.
Asteroid adalah benda kecil di tata surya yang mengitari Matahari, ukurannya berkisar antara 10 meter sampai 530 kilometer.