WahanaNews.co | Di wilayah khatulistiwa, durasi siang dan malam kurang lebih sama, yakni masing-masing sekitar 12 jam sepanjang tahun. Namun, semakin jauh dari khatulistiwa, keseimbangan periode siang dan malam dapat berubah.
Di New York City, misalnya, siang hari berlangsung sekitar 15 jam di bulan Juni dan sekitar 9 jam di bulan Desember. Saat mendekati Kutub Utara atau Kutub Selatan, periode siang dan malam dapat berlangsung selama 24 jam atau lebih.
Baca Juga:
Fenomena 'Bulan Kedua' di Bumi! Asteroid 2024 PT5 Hebohkan Netizen
Fenomena ini kemudian dikenal dengan istilah midnight sun atau matahari tengah malam.
Penyebab fenomena midnight sun
Dilansir dari Time and Date, fenomena midnight sun disebabkan oleh kemiringan Bumi. Bumi berputar sekali sehari pada poros rotasinya, sebuah garis khayal yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan.
Baca Juga:
Mengungkap Rahasia Alam: Gempa Bumi Ternyata Kunci Pembentukan Bongkahan Emas
Inilah sebabnya mengapa matahari tampak terbit dan terbenam setiap hari. Selain itu, Bumi mengorbit Matahari setahun sekali. Saat melakukannya, Bumi menelusuri bidang imajiner (permukaan datar seperti piringan) di sekitar Matahari yang dikenal sebagai bidang ekliptika. Namun, ekuator Bumi tidak sejajar dengan bidang ekliptika karena kemiringannya 23,4 derajat.
Akibat kemiringan aksial ini, salah satu kutub Bumi biasanya condong ke arah matahari, sedangkan kutub lainnya menjauh.
Matahari terbit dan tenggelam di kutub
Kutub Utara dan Kutub Selatan bergerak masuk dan keluar dari sinar matahari saat Bumi mengorbit Matahari. Pada titik balik matahari di bulan Juni, Kutub Utara mengarah ke Matahari.
Tidak peduli berapa banyak Bumi berputar, matahari tidak pernah tampak terbenam dan menghasilkan fenomena midnight sun. Kutub Selatan, di sisi lain, berada dalam kegelapan selama 24 jam.
Enam bulan kemudian, pada titik balik matahari di bulan Desember, ketika Bumi berada di sisi lain matahari, situasinya akan terbalik. Sekarang Kutub Utara menjauhi matahari, dan matahari tidak terbit sama sekali.
Sementara itu, Kutub Selatan bermandikan sinar matahari terus menerus. Dengan kata lain, matahari terbit dan terbenam di kutub tidak disebabkan oleh rotasi Bumi, tetapi oleh orbitnya mengelilingi Matahari.
Midnight sun tidak hanya terjadi di Kutub
Pada titik balik matahari di bulan Juni, seluruh wilayah Arktik, area yang dikelilingi oleh Lingkaran Arktik, mengalami fenomena midnight sun.
Wilayah yang mengalaminya termasuk bagian dari AS (Alaska), Kanada, Greenland, Islandia, Norwegia, Finlandia, Swedia, dan Rusia.
Semakin dekat suatu tempat dengan Kutub Utara, semakin lama periode midnight sun.
Di kota paling utara di Alaska, Matahari berada di atas cakrawala selama sekitar 82 hari, dari sekitar 11 Mei hingga 1 Agustus.
Di kota paling utara di dunia, Ny-Ă…lesund , di pulau Spitsbergen, Norwegia, midnight sun berlangsung selama 131 hari atau lebih, dari sekitar 17 April hingga 26 Agustus. Lokasi yang berada tepat di luar Lingkaran Arktik dan Antartika juga mengalami midnight sun.
Hal ini disebabkan oleh pembiasan, yakni efek optik ketika cahaya dari Matahari dibelokkan oleh atmosfer bumi.
Dengan kata lain, matahari tetap terlihat meskipun, pada kenyataannya, ia terletak di bawah cakrawala. Pembiasan atmosfer terjadi karena sinar cahaya dibelokkan oleh atmosfer bumi. Pembiasan harus diperhitungkan saat menghitung waktu matahari terbit dan terbenam. Misalnya, Desa Stevens di Alaska berjarak sekitar 60 km selatan Lingkaran Arktik.
Meski demikian, di desa tersebut dapat menikmati midnight sun selama kurang lebih 17 hari, dari sekitar 12 hingga 29 Juni.[gab]