WahanaNews.co, New York - Google baru-baru ini memperkenalkan model kecerdasan buatan terbarunya, yang bernama Gemini AI.
Gemini ini dianggap sebagai kompetitor berat GPT-4 dari OpenAI.
Baca Juga:
KPPU Denda Google Ratusan Miliar atas Praktik Monopoli dan Penyalahgunaan Dominasi
Namun, keaslian video demonstrasinya dipertanyakan setelah laporan dari Bloomberg muncul, menunjukkan adanya ketidakpastian.
Google mengklaim bahwa model Gemini mengungguli kinerja GPT-4, mencapai skor 90,04% pada benchmark MMLU, sementara GPT-4 mencapai skor 87,29%.
Mereka juga membagikan video demonstrasi yang menampilkan kemampuan impresif Gemini dalam berinteraksi secara real-time dengan manusia, memahami dan merespons visual serta perintah kompleks dengan mulus.
Baca Juga:
Komisi Perdagangan Jepang Tuduh Google Monopoli Industri Mesin Pencarian
Namun, penyelidikan Bloomberg menunjukkan bahwa video tersebut telah mengalami pengeditan dan tidak mencerminkan interaksi yang sesungguhnya secara real-time.
Demonstrasi tersebut didasarkan pada frame gambar diam dan perintah yang telah ditulis sebelumnya, bukan respons langsung dari Gemini terhadap gambar atau perubahan objek di atas meja.
Menanggapi kontroversi tersebut, Oriol Vinyals, salah satu pimpinan di Google, membela video tersebut dan mengklaim bahwa tujuan video tersebut adalah untuk mengilhami para pengembang dengan menunjukkan potensi pengalaman pengguna yang didukung oleh Gemini.