Kisahnya juga pernah diulas di Archive.Cert.Uni-Stuttgart.de, yang menceritakan Jim mendapatkan kemampuan hacker tidak karena sekolah tinggi atau mempunyai gelar IT.
Tetapi, ia mempelajari sistem internet dan komputer secara otodidak dari pergaulannya yang luas dengan para hacker dunia. Karirnya pun terus berlanjut dengan mendirikan perusahaan untuk lembaga pemerintahan C2PRO Consulting pada tahun 2001.
Baca Juga:
Kepala BSSN Ungkap Sepanjang 2022 Ransomware Dominasi Serangan Siber di RI
Kemudian pada tahun 2004, ia mendirikan sekaligus mengoperasikan perusahaan konsultan keamanan `Xynexis International` yang sebelumnya bernama TI Bellua Asia Pacific dan juga mendirikan Noosc Global.
Sempat Direkrut KPU pada 2004
Perannya untuk Tanah Air juga patut diperhitungkan. Pada tahun 2004, Jim direkrut Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mencari tahu pelaku penjebol pusat data penghitungan suara pemilu. Dan hebatnya ia berhasil memecahkan kasus tersebut.
Baca Juga:
BSSN Sudah Berikan Data Identifikasi ke Dittipidsiber Polri, Bjorka Belum Juga Tertangkap
Lama tak muncul, pada tahun 2012, Jim diketahui hijrah ke London dan mendirikan perusahaan jasa sistem keamanan teknologi informasi bersama rekannya. Dalam hal ini ia menangani para klien yang membutuhkan jasa pengamanan sistem satelit, perbankan dan telekomunikasi.
Menariknya, Jim menolak disebut ahli. Dalam sebuah wawancara dengan Deutsche Welle, Jim lebih suka menganggap dirinya sebagai pengamat atau terkadang partisipan aktif dalam `seni mengawasi` dari tempat yang jauh dan aman.
Mengutip laman resminya di jim.geovedi.com, Jim saat ini tinggal di Jakarta bersama sang istri dan tiga ekor anjing yang ia selamatkan. Selain itu, Jim juga menjadi founder, penasehat, dan investor untuk beberapa perusahaan internet.