Untuk menjadi fosil, seekor hewan harus segera tertutup dengan sedimen sebelum pemangsa atau unsur-unsur lain menghilangkannya, dan itu tak mungkin terjadi pada binatang besar.
Terlebih lagi pada tulang leher sauropoda yang rapuh dan berlubang. Itu artinya bagian tulah leher dinosaurus tersebut dapat dengan mudah terdistorsi, terjepit atau patah selama proses fosilisasi.
Baca Juga:
Pakar Temukan Bukti Dinosaurus Santap Mamalia
"Sampai saat ini, leher terpanjang yang diketahui dimiliki oleh Patagotitan, Puertasaurus, dan Dreadnoughtus. Namun fosil leher mereka pun tak lengkap. Patagotitan hanya memiliki tiga vertebra leher dan Puertasaurus serta Dreadnoughtus masing-masing hanya memiliki satu," jelas Taylor.
Bahkan kadang-kadang tulang belakang hilang atau campur aduk sehingga sulit untuk menguraikan berapa panjang lehernya.
"Pada mamalia sangat mudah untuk mengetahuinya karena ada tujuh vertebra serviks di leher dan mereka tak memiliki tulang rusuk yang menempel pada leher," papar Taylor.
Baca Juga:
Texas Alami Kekeringan Parah, Muncul Jejak Kaki Dinosaurus di Dasar Sungai
Tetapi pada saurupoda beda cerita. Beberapa vertebra leher menempel pada tulang rusuk sehingga sulit untuk melihat di mana leher berakhir dan di mulai.
Namun bila peneliti memiliki akses ke leher sauropoda yang lengkap dan secara akurat memperhitungkan tulang rawannya yang hilang, Taylor menyebut leher sauropoda menjadi sekitar 1 meter lebih panjang dari apa yang kita tahu saat ini.
Menurut Femke Holwerda, peneliti studi dari Royal Tyrrell Museum of Paleontology di Alberta, Kanada, memahami leher dinosaurus sauropoda merupakan hal penting karena dapat memberikan wawasan untuk membangun pohon keluarga berdasarkan fitur anatomi. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.