WahanaNews.co | Ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) Amerika Serikat (AS) mengusulkan ide yang 'tak kira-kira' untuk mengatasi pemanasan global; gelembung raksasa yang menyelubungi seluruh Bumi.
Menurut ahli, hal ini penting karena melakukan kontrol pada gas rumah kaca untuk mengatasi krisis iklim yang melanda Bumi dianggap belum cukup. Maka dari itu, sejumlah ilmuwan dari MIT mengusulkan sebuah ide untuk mengurangi dampak dari perubahan iklim ini.
Baca Juga:
Hadapi Krisis Iklim Global di NTT, VCA Gelar Dialog Publik Bertajuk "Suara Bae Dari Timur"
Penggunaan gelembung angkasa berteknologi tinggi ini diharapkan dapat membantu menghadirkan bayangan yang berfungsi seperti payung.
"Geo-engineering (rekayasa Bumi) mungkin menjadi pilihan terakhir dan satu-satunya untuk kita. Namun, sebagian besar usulan geo-engineering terikat dengan Bumi, yang bisa menimbulkan risiko luar biasa bagi ekosistem kehidupan kita," tulis para ilmuwan di laman penelitian.
Penelitian semacam ini pertama kali diusulkan pada akhir 1980an, saran untuk menggunakan payung luar angkasa yang luas untuk memblokir sebagian kecil radiasi Matahari.
Baca Juga:
Ngeri! Bencana Global Bakal Terjadi jika Seluruh Es Antartika Mencair
Proyek ini dianggap jauh lebih berisiko daripada proyek geo-engineering skala besar lainnya yang bertujuan untuk memantulkan cahaya dari permukaan kembali ke luar angkasa.
Meski demikian, proyek mendinginkan Bumi dengan konsep memantulkan cahaya membutuhkan material yang cukup sulit karena perlu memenuhi beberapa syarat, seperti kuat, ringan, dan memiliki kapabilitas optik yang cocok.
Selain tantangan untuk mencari material, kemungkinan kerusakan yang dapat berdampak buruk bagi Bumi juga menjadi perhatian para ilmuwan. Pasalnya, akan sangat sulit untuk menghancurkan perisai luar angkasa raksasa yang jatuh ke Bumi.
Dengan melihat masing-masing kekurangan dan kelebihan, para ilmuwan di MIT menganggap konsep perisai Bumi berbentuk gelembung lebih memungkinkan serta memiliki potensi risiko yang lebih kecil.
Mereka menyebut sangat mungkin untuk membuat gelembung busa di angkasa berukuran sebesar Brasil.
Bagaimana cara membuatnya?
Dilansir dari Science Alert, gelembung ini dapat dibuat dari zat homogen seperti silikon cair yang memiliki variasi ketebalan dalam gelembungnya sehingga dapat memantulkan berbagai panjang gelombang radiasi Matahari.
Proyek ini juga disebut relatif terjangkau karena hanya perlu melakukan satu proses peniupan untuk eksekusi, tidak seperti konsep perisai cermin yang perlu ada proses melipat dan menutup.
Secara teori, gelembung angkasa akan memiliki kepadatan massa sekitar 1,5 gram per meter persegi, menempatkannya pada tingkat yang sama dengan teknologi spekulatif seperti payung ruang angkasa yang mengorbit.
Meski demikian, masih ada tantangan lain yang membayangi gelembung angkasa, yakni perlunya teknologi untuk menempatkan gelembung di antara Bumi dan Matahari agar gelembung dapat terikat oleh gravitasi keduanya. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan kebutuhan sistem navigasi.
Para ilmuwan berharap metode ini dapat mengurangi jumlah sinar Matahari yang akan membakar planet kita sebesar 1,8 persen.
Sejauh ini, eksperimen awal telah menunjukkan kemungkinan untuk mengembang gelembung film tipis pada tekanan sekitar tiga per seribu tekanan atmosfer yang dipertahankan pada suhu -50 derajat Celcius.
"Kami percaya memajukan studi kelayakan perisai surya ke tingkat berikutnya dapat membantu kita membuat keputusan yang lebih tepat di tahun-tahun mendatang jika pendekatan geo-engineering menjadi mendesak," kata Carlo Ratti, seorang profesor teknologi perkotaan di MIT Senseable City Lab. [gun]