Pada tahun 2021, sebuah studi mengungkapkan bahwa komposisi Kamo'oalewa mirip dengan batuan yang ditemukan di Bulan, menunjukkan kemungkinan asal lunar.
Namun, pertanyaan selanjutnya adalah, dari bagian mana tepatnya di Bulan ia berasal?
Baca Juga:
Fenomena 'Bulan Kedua' di Bumi! Asteroid 2024 PT5 Hebohkan Netizen
"Temuan utama kami adalah bahwa Kamo’oaelewa berasal dari Bulan, bukan dari sabuk asteroid. Ini merupakan perbedaan signifikan dengan mayoritas asteroid yang termasuk dalam populasi NEO," ungkap Patrick Michel, anggota tim dan peneliti senior di Centre National de la Recherche Scientifique (CNRS), lembaga riset negara Prancis, dalam wawancara dengan Space.com.
"Dalam peran seperti detektif, kami menggunakan seluruh informasi yang kita ketahui tentang Kamo‘oalewa dan permukaan Bulan untuk menyusun skenario asal objek ini, dimulai dari dampak yang menciptakan kawah Giordano Bruno," ujar Michel.
Tim melakukan rekonstruksi 'tempat kejadian kejahatan kosmik' di Bulan dengan menghubungkan Kamo‘oalewa dengan kawah Giordano Bruno.
Baca Juga:
Jangan Lewatkan, Purnama Raksasa Blue Moon Siap Pukau Dunia Malam Ini
Ilmuwan menggunakan model komputer untuk mensimulasikan jenis dampak yang dapat menghasilkan batu angkasa seperti quasi-moon ini.
Proses tersebut mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk distribusi ukuran dan kecepatan ejekta yang dihasilkan serta evolusi dinamisnya.
Melalui rekonstruksi ini, beberapa ejekta diperkirakan akan masuk ke dalam resonansi orbital 1:1 dengan Bumi, memiliki karakteristik dinamis yang serupa dengan Kamo’alewa.