Sementara itu, Leon Hermanson, ilmuwan lainnya di Met Office, menambahkan, “Sangat tidak mungkin, tetapi bisa saja terjadi. Tidak ada yang ingin melihatnya, tetapi itulah yang dikatakan sains kepada kita.”
Menurut Scaife, terjadinya pemanasan lebih dari 2 derajat Celsius kemungkinan besar hanya akan terjadi jika beberapa fenomena iklim ekstrem saling memperkuat dalam waktu bersamaan.
Baca Juga:
Kaum Miskin Paling Terancam, Panas Ekstrem di Eropa Picu 50 Ribu Kematian
Misalnya, El Niño yang sangat kuat bersamaan dengan Osilasi Arktik dalam fase positif, yang bisa memanaskan daratan Eurasia secara signifikan.
Meski saat ini skenario seperti itu belum menjadi norma, para ilmuwan memperingatkan bahwa dalam waktu dekat kemungkinan itu akan meningkat drastis.
Satu-satunya jalan untuk mencegahnya adalah memangkas emisi gas rumah kaca secara masif dan segera.
Baca Juga:
Suhu Ekstrem 53 Derajat Celcius, Pemotor Tewas Terpapar Panas di Death Valley
Hanya sepuluh tahun lalu, Met Office bersama Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) pertama kali menyatakan bahwa satu tahun dengan pemanasan lebih dari 1,5 derajat Celsius mungkin terjadi. Kini, dunia nyaris melewati ambang itu secara permanen.
Namun Chris Hewitt dari WMO menegaskan bahwa harapan belum sepenuhnya hilang.
Menurutnya, “Kita masih punya peluang untuk menghindari dampak paling berbahaya perubahan iklim jika kita memangkas emisi secara radikal dan menjaga suhu tetap dekat dengan ambang 1,5 derajat Celsius.”