Membangun jembatan lintas di atas Sungai Amazon juga membutuhkan investasi yang besar. Pasalnya, posisi Sungai Amazon jauh dari lokasi ideal untuk pembangun jembatan karena memiliki serangkaian batuan alami yang perlu dibereskan oleh para insinyur dan pekerja konstruksi.
"Misalnya, rawa-rawa yang luas dan tanah lunaknya akan memerlukan akses viaduk, yakni jembatan yang membentang melintasi daerah yang lebih rendah, yang sangat panjang dan fondasi yang sangat dalam. Ini membutuhkan investasi keuangan yang sangat besar," sebut Kaufmann.
Baca Juga:
Panjangnya Hampir 8 Meter, Ular Terbesar di Dunia Muncul di Hutan Amazon
Posisi Aliran Sungai
Selain itu, ditambah lagi perubahan posisi aliran sungai sepanjang musim, dengan perbedaan mencolok soal kedalaman air akan membuat pekerjaan konstruksi sangat berat.
Dikutip dari Amazon Waters, hal ini disebabkan karena sebagian permukaan air sungai naik dan turun sepanjang tahun dan sedimen lunak tepian sungai yang terkikis dan bergeser secara musiman.
Baca Juga:
Jeff Bezos Jual 12 Juta Saham Amazon Senilai Rp31,22 Triliun
"Lingkungan di Amazon tentu saja termasuk yang paling sulit [di dunia]. Jembatan melintasi selat juga menantang jika kedalaman airnya dalam, tetapi setidaknya memungkinkan untuk menggunakan konstruksi ponton," ungkapnya.
Ponton adalah struktur terapung. Namun, ponton dianggap bukan solusi yang efektif untuk digunakan di Amazon, kata Kaufmann. Sebab, sungai sangat dipengaruhi oleh perbedaan musim yang menambah lapisan kerumitan tambahan.
"Ini akan menjadi tantangan unik," cetus Kaufmann.