WahanaNews.co, Jakarta - Sebagai spesies serangga, Kalajengking dikenal yang mempunyai bisa berbahaya.
Di balik itu, tubuhnya bisa menghasilkan ekstrak cairan termahal di dunia yang harganya mencapai Rp600 miliar per galonnya.
Baca Juga:
Pengusaha Aksesoris di Bekasi Tewas, Diduga Dibunuh Anak dan Istri
Alasan di balik mahalnya ekstraksi bisa karena cairan tersebut sulit untuk didapatkan. Apalagi kalajengking diternakkan dan bisanya diperas manual di tangan satu per satu.
Satu kalajengking hanya menghasilkan paling banyak dua miligram bisa dalam satu waktu. Proses ekstraksi bisa dari tubuh kalajengking banyak dilakukan warga dari kawasan Afrika Utara dan Timur Tengah, termasuk negara-negara seperti Mesir, Maroko, dan Iran.
Mereka termasuk pemain utama dalam ekstraksi bisa kalajengking karena lingkungannya dipenuhi spesies beragam dan signifikan bagi kepentingan medis, seperti Androctonus mauretanicus.
Baca Juga:
Kasus Dugaan Bullying di Siantar Narumonda: Siswi SMA Telan Racun, Keluarga Pertimbangkan Tindakan Hukum
Greek Reporter melansir, Rabu (21/2/2024), ekstraksi bisa dilakukan dengan metode tradisional, yaitu pemerasan manual dengan merangsang kalajengking secara lembut.
Cara ini untuk merangsang pelepasan bisa, lalu mereka mengumpulkannya langsung dengan alat-alat khusus.
Metode lainnya dengan stimulasi listrik untuk memicu pelepasan bisa agar proses pengumpulannya lebih cepat, namun membutuhkan kalibrasi yang hati-hati agar tak melukai kalajengking.