WahanaNews.co | Para ilmuwan AS mengumumkan inovasi besar mereka, soal rancangan dan penciptaan reaksi fusi nuklir yang menghasilkan energi bersih.
Selama beberapa puluh tahun lamanya, para peneliti di seluruh dunia berlomba-lomba meneliti reaksi fusi nuklir untuk mengejar potensi energi bersih yang hampir tidak terbatas.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Para peneliti di National Ignition Facility di Lawrence Livermore National Laboratory (LLNL) di California, AS, mengonfirmasi penelitian mereka pada Selasa (13/12/2022).
Mereka menyatakan telah mengatasi hambatan utama reaksi fusi nuklir dalam penelitian mereka di LLNL, sebagaimana dilansir BBC.
Akan tetapi, masih ada beberapa langkah lagi yang diperlukan sebelum reaksi fusi nuklir menghasilkan listrik dan dinikmati oleh masyarakat umum.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Direktur LLNL Kim Budil mengatakan bahwa temuan tersebut merupakan pencapaian bersejarah.
“Selama 60 tahun terakhir, ribuan orang telah berkontribusi pada upaya ini dan butuh visi nyata untuk membawa kita ke sini,” ujar Kim.
Fusi nuklir adalah reaksi terjadi ketika dua atau lebih atom menyatu menjadi satu dan menghasilkan energi berupa panas dalam jumlah besar.
Contoh fusi nuklir di alam semesta adalah reaksi yang terjadi di matahari dan bintang-bintang lain di alam semesta.
Di satu sisi, beberapa ilmuwan baru bisa menciptakan reaksi fisi nuklir. Fisi nuklir adalah pemisahan atom untuk menciptakan energi.
Tidak seperti fisi nuklir yang saat ini digunakan di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di dunia, fusi nuklir tidak menghasilkan limbah radioaktif yang berumur panjang.
Akan tetapi, menciptakan reaksi fusi nuklir menghadapi tantangan yang berat. Salah satunya adalah unsur-unsurnya membutuhkan suhu dan tekanan yang sangat tinggi.
Hingga para peneliti dari AS mengumumkan hasil terbarunya, belum ada percobaan yang berhasil mencipyakan lebih banyak energi daripada jumlah yang dikonsumsi.
Setelah para peneliti AS tersebut mengonfirmasi temuannya, Kementerian Energi AS mengumumkan bahwa para ilmuwannya mampu merekayasa reaksi fusi nuklir untuk menghasilkan lebih banyak energi dibanding yang dikonsumsinya.
Menteri Energi AS Jennifer Granholm mengumumkan bahwa terobosan tersebut adalah pencapaian penting bagi para peneliti dan staf di National Ignition Facility LLNL.
“Yang telah mendedikasikan karier mereka untuk melihat fusi ini menjadi kenyataan, dan tidak diragukan lagi tonggak bersejarah ini akan memicu lebih banyak penemuan,” ucap Granholm, sebagaimana dilansir VOA. [rna]