Hujan meteor Orionid terjadi karena partikel sisa komet dan pecahan asteroid. Orionid sendiri berasal dari komet 1P/Halley.
Komet Halley membutuhkan waktu sekitar 76 tahun untuk sekali mengorbit Matahari. Terakhir kali komet Halley terlihat di Bumi adalah pada tahun 1986, dan komet ini diperkirakan akan kembali memasuki tata surya bagian dalam pada tahun 2061.
Baca Juga:
Catat Waktunya, Ini 3 Fenomena Langit pada Januari 2024
Jangan Lewatkan! Ini Jadwal Puncak Hujan Meteor Orionid di RI
WahanaNews.co, Jakarta - Peneliti astronomi dan astrofisika di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Clara Yono Yatini mengungkapkan bahwa puncak hujan meteor Orionid dipastikan bakal terjadi pada Jumat (20/10/2023) hingga Sabtu (21/10/2023).
“Dari 20 Oktober malam sampai 21 Oktober sebelum fajar,” kata Clara, mengutip Kompas, Jumat (20/10/2023).
Baca Juga:
Meteor Geminid Bakal 'Beratraksi' di Langit Jakarta, Catat Waktunya!
Diketahui, hujan meteor Orionid terjadi mulai 26 September 2023 hingga 22 November 2023.
Clara menjelaskan bahwa hujan meteor Orionid bisa diamati di Indonesia. Masyarakat dapat melihatnya dengan mata telanjang, asalkan cuaca cerah dan langit dapat terlihat dengan jelas.
Cara terbaik untuk melihatnya adalah dengan mencari lokasi pengamatan yang terpencil dari polusi udara dan cahaya, serta mudah diakses.