Hujan meteor Orionid ini dapat dinikmati dengan melihat ke arah rasi Orion, dengan jarak sekitar 45-90 derajat dari pancaran cahaya rasi Orion.
Orionid bergerak sangat cepat, mencapai kecepatan sekitar 148.000 mph (66 km/s) ketika memasuki atmosfer Bumi.
Baca Juga:
Catat Waktunya, Ini 3 Fenomena Langit pada Januari 2024
Kecepatannya ini membuatnya meninggalkan puing-puing pijar yang bersinar selama beberapa detik hingga menit, bahkan bisa membentuk bola api yang spektakuler.
Hujan meteor Orionid adalah salah satu yang terindah sepanjang tahun dan bisa dinikmati dari Indonesia pada pertengahan Oktober setiap tahunnya.
Nantinya, akan terlihat meteor lebih panjang dan spektakuler dari sudut pandang ini. Jika, dilihat langsung ke arah rasi Orion, meteor akan terlihat berukuran pendek.
Baca Juga:
Meteor Geminid Bakal 'Beratraksi' di Langit Jakarta, Catat Waktunya!
Hal ini disebut dengan efek perspektif yang disebut pemendekan.
NASA menjelaskan bila Orionid dapat dilihat di belahan bumi utara dan selatan pada jam-jam setelah tengah malam.
Saat puncak hujan meteor terjadi, Bulan mendekati fase kuartal pertama sehingga langit paling gelap akan terjadi setelah tengah malam.