WahanaNews.co | Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam menegaskan bahwa tidak ada “jalur belakang” untuk bisa diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
“Jika ada isu jalur belakang, itu bohong. Selama adik-adik sukses mengukir prestasi, Insya Allah akan bisa diterima di PTN,” ujar Nizam, dalam taklimat media di Jakarta, Kamis, (3/2/2022).
Baca Juga:
Evaluasi SMNPTN dan SBMPTN 2022, Kadisdik Aceh Gelar Pertemuan dengan 177 Kepsek
Nizam mengatakan persaingan di perguruan tinggi negeri cukup ketat.
Rasio pelamar dan ketersediaan bangku di perguruan tinggi negeri selalu meningkat, terutama untuk program studi favorit.
Maka itu, Nizam meminta agar calon mahasiswa dapat mempersiapkan diri dalam mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi.
Baca Juga:
Tembus 10 Besar Skala Nasional, DPD LSM Pendidikan Noorwangsanegara Apresiasi Dinas Pendidikan Aceh
Nizam menjelaskan untuk bisa masuk ke perguruan tinggi negeri, ada tiga jalur seleski yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan jalur mandiri.
SNMPTN merupakan seleksi berdasarkan nilai rapor dan prestasi lainnya, sedangkan SBMPTN berdasarkan nilai ujian tulis berbasis komputer (UTBK) dan jalur mandiri yang diselenggarakan oleh masing-masing perguruan tinggi.
SNMPTN, kata Nizam, memiliki kuota minimum 20 persen, sementara SBMPTN memiliki kuota minimum 40 persen dan jalur mandiri dengan kuota maksimum 30 persen.