WahanaNews.co | Keberhasilan Satetelit Republik Indonesia (SATRIA-1) menjadi faktor penting untuk menentukan kelanjutan untuk hadirnya satelit-satelit lainnya yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.
Hal itu dikatakan Direktur Jendral Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Wayan Toni Supriyanto.
Baca Juga:
Korut Rencanakan Peluncuran Satelit, Jepang-Korsel Minta Dibatalkan Langsung
"Akan ada satelit-satelit selanjutnya, namun, itu sangat tergantung dari keberhasilan SATRIA-1," ujar Wayan dalam konferensi pers persiapan peluncuran SATRIA-1 di Orlando, Florida, Amerika Serikat, Jumat (17/6) waktu setempat, melansir ANTARA.
Satelit Republik Indonesia-1 atau SATRIA-1 merupakan satelit multifungsi pertama dengan kepemilikannya oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Oleh karena itu, momen peluncuran satelit ke orbit, yang dijadwalkan berlangsung di Cape Canaveral Space Force Station, Florida, AS, pada Minggu, 18 Juni 2023 pukul 18.00 waktu setempat, diharapkan bisa berjalan dengan lancar dan tidak mengalami tantangan.
Baca Juga:
Ilmuwan Takjub, Ada 3 Bulan Baru Mengorbit di Neptunus dan Uranus
Apabila berhasil meluncur dan menempati orbit 146 Bujur Timur (BT), pada akhir 2023 SATRIA-1 sudah mulai bisa diuji coba dan, jika tidak ada kendala, mulai beroperasi pada 2024.
Pemantauan kualitas layanan internet dari SATRIA-1 akan dilakukan di Direktorat Pengendalian dari Ditjen PPI Kemenkominfo.
"Dari sisi pemantauan memang Ditjen PPI melalui Direktorat Pengendalian akan terus melaksanakan pengawasan dan evaluasi kepada semua penyelenggara layanan," ujar Wayan.
SATRIA-1 disiapkan oleh Pemerintah sejak 2019 untuk menghadirkan kesetaraan akses internet di fasilitas publik khususnya wilayah-wilayah tertinggal, terdepan, terluar (3T).
Berdasarkan studi terbaru Kemenkominfo pada 2023, dengan kapasitas 150 GBps yang dimiliki SATRIA-1, akan ada 50.000 titik fasilitas publik di wilayah 3T yang terkoneksi dengan internet.
Kecepatan internet di setiap titik itu mencapai 4 MBps, naik empat kali lipat dari proyeksi sebelumnya pada 2018 yang hanya mengusung kecepatan 1 MBps untuk setiap titik.
Selain SATRIA-1, Kemenkominfo juga akan meluncurkan satelit cadangan Hot Backup Satellite (HBS) pada kuartal ketiga 2023.
[Redaktur: Alpredo]