BSSN juga memaparkan prediksinya tentang ancaman siber yang mungkin terjadi pada 2023 dalam Annual Report BSSN Tahun 2022. Menurut BSSN, berbagai macam serangan siber masih membayangi ruang digital tanah air di tahun ini.
Misalnya, BSSN menyebut serangan jenis data breach masih mungkin terjadi karena "lemahnya sistem keamanan yang menyebabkan kerentanan sistem TI dan perilaku pengguna yang kurang cermat dalam mengelola informasi serta tersedianya platform untuk melakukan jual beli data menjadikan serangan dengan tujuan pencurian data memiliki daya tarik yang cukup tinggi bagi penyerang untuk mendapatkan keuntungan."
Baca Juga:
PDN Cikarang, Kominfo Targetkan Aktif Awal 2025 Akui Efek PDNS 2
Selain itu, serangan siber dengan metode phishing juga diperkirakan masih akan banyak terjadi dengan melakukan pemalsuan website, email, maupun fake call serta SMS. Metode ini disebut "memanfaatkan kurangnya kewaspadaan masyarakat."
Lebih lanjut, BSSN memprediksi sejumlah serangan modus lain juga masih akan terjadi, seperti ransomware, serangan APT, Cryptojacking, DDoS, serangan Remote Desktop Protocol (RDP), Web Defacement, kejahatan siber AI dan IOT, serta rekayasa sosial. [tum/cnn indoesi]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.