"Dari CVR ini kita tidak bisa menganalisa kerja sama di kokpit, perintah kapten ke ko-pilot. namun suara dari ko-pilot terdengar sepanjang waktu, juga suara lalu lintas udara.
Nurcahyo menjelaskan hasil analisis menunjukkan pesawat Sriwijaya Air saat menanjak atau climb, terjadi perubahan mode autopilot yang sebelumnya menggunakan komputer berpindah mode control panel.
Baca Juga:
Sriwijaya Air Beberkan Alasan 27 Ahli Waris Belum Dapat Ganti Rugi
"Perubahan ini nampaknya membutuhkan tenaga mesin yang lebih sedikit. normalnya autothrottle akan menggerakkan kedua thrust lever mundur untuk mengurangi tenaga mesin," jelasnya.
Akan tetapi, lanjutnya, autothrottle tidak dapat menggerakkan thrust lever kanan, dan tim investigasi meyakini adanya gangguan pada sistem mekanikal.
"Kami sudah memeriksa 7 komponen sebagian di AS dan Inggris, komponen autothrottle gangguan thust lever kanan ini ada pada mekanikal bukan pada sistem komputer," katanya.
Baca Juga:
Akhirnya, CVR Black Box Sriwijaya Air SJ-182 Ditemukan
Selanjutnya tidak berkurangnya tenaga mesin sebelah kanan, dan pada mesin tidak sesuai kebutuhan autopilot, membuat perbedaan posisi sebagai asimetri.
Sebelumnya, pada tahun 2021, AirNav Indonesia mengungkapkan bagaimana komunikasi air traffic controller (ATC) yang dilakukan dengan pilot Sriwijaya Air SJ 182 sesaat sebelum dinyatakan hilang.
Pihaknya sempat mengkonfirmasi ke pilot saat Sriwijaya Air SJ 182 melakukan belokan ke kiri yang tidak sesuai koordinat.