WahanaNews.co | Misi bulan Artemis-1 gagal untuk kedua kalinya, hanya beberapa jam sebelum peluncuran yang direncanakan akan terjadi pada hari Sabtu (3/9/2022), ketika teknisi NASA kesusahan dengan kebocoran hidrogen dari sistem bahan bakar roket yang sangat mudah terbakar.
Misi tak berawak senilai US$ 4,1 miliar atau Rp 6,1 triliun tersebut menjadi bagian dari upaya Amerika yang sedang berlangsung untuk membangun pangkalan luar angkasa di Bulan, yang dapat mengirim manusia ke planet Mars.
Baca Juga:
2 Astronaut Terdampar di ISS, NASA Pastikan Mereka Baru Pulang Tahun Depan
Namun, lagi-lagi terganggu oleh masalah teknis.
Melansir New York Post pada Kamis (8/9/2022), kebocoran dimulai pada Sabtu pagi ketika NASA mencoba untuk mengisi roket baru setinggi 322 kaki atau 101 meter tersebut dengan hampir 1 juta galon bahan bakar hidrogen yang super dingin.
Akseleran yang sangat mudah terbakar mulai bocor dari bagian bawah mesin pada hari Sabtu, hanya beberapa jam sebelum peluncuran, yang mana membuat para insinyur berebut untuk memperbaikinya.
Baca Juga:
NASA Berhasil Rekam Citra 'Lukisan' van Gogh di Langit Planet Jupiter
NASA membatalkan upaya peluncuran sebelumnya pada hari Senin di 29 Agustus 2022, meninggalkan muatan tiga boneka uji di tanah alih-alih mengirimnya ke orbit di sekitar bulan, seperti yang direncanakan.
NASA berharap untuk melakukan upaya ketiga pada hari Senin atau Selasa, tetapi setelah meninjau masalah teknis, para ilmuwan memutuskan untuk memundurkan tanggal peluncurkan ke waktu lebih dari dua minggu, 19 hingga 30 September, atau bahkan pada Oktober.
Hal itu juga jika para insinyur di NASA dapat menemukan perbaikan untuk masalah berulang yang tentunya berbahaya.
Dalam sebuah tweet yang diunggah, NASA mengkonfirmasi penundaan itu: “Tim terus memecahkan akan masalah, dan berencana untuk kembali dengan berbagai opsi di awal minggu depan. Kami menghentikan upaya peluncuran apa pun selama periode peluncuran saat ini, yang berakhir Selasa.”
Setelah kemunduran terakhir, manajer misi tersebut memutuskan untuk mengangkut roket besar dari landasan kembali ke hanggar di Kennedy Space Center di Florida, untuk perbaikan lebih lanjut dan pembaruan sistem.
Menelan banyak biaya, roket besar itu disebut Special Launch System (SLS) yang mana adalah yang paling kuat yang pernah dibuat oleh NASA.
Ini akan membawa pesawat ruang angkasa Orion, yang akan dikirim pada penerbangan uji di sekitar Bulan dan akan kembali ke Bumi.
Artemis-1, yang awalnya dikenal sebagai Exploration Mission-1, adalah sebuah misi nirawak mengorbit Bulan yang rencananya akan menjadi penerbangan antariksa pertama bagi Program Artemis NASA.
Misi ini juga menjadi penerbangan pertama roket Space Launch System dan keseluruhan "wahana” antariksa Orion. [gun]