Pesawat antariksa ini memiliki fisik yang kuat untuk menahan kondisi ekstrem di permukaan Venus, yang memiliki suhu 477 derajat Celcius dan tekanan lebih dari 90 kali lipat dari Bumi.
Departemen yang menangani puing-puing antariksa di Badan Antariksa Eropa (ESA) telah menghitung bahwa pesawat itu akan "jatuh di titik antara 52 derajat utara dan 52 derajat selatan khatulistiwa".
Baca Juga:
Kabar Indonesia Airlines Bakal Mengudara di RI, Kemenhub: Hoaks!
"Karena pesawat yang turun tidak terlihat oleh radar di atas Jerman pada waktu yang diperkirakan 07:32 UTC/09:32 CEST, kemungkinan besar re-entry telah terjadi," tulis ESA dalam pembaruan di blog mereka, Sabtu (10/5).
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.