Jaringan tersebut akan bekerja melalui multiple-input dan multiple-output, sehingga memungkinkan lebih banyak ruang bagi perangkat pengguna untuk mendapatkan kecepatan data yang lebih tinggi.
Hadirnya teknologi 5G Mining di PTFI telah melalui pembaharuan infrastruktur, penguatan jaringan, dan pengembangan platform untuk mobile edge computing.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Dengan demikian, teknologi 5G Mining di PTFI dapat mengendalikan berbagai mesin dan kendaraan di tambang bawah tanah dari jarak jauh, termasuk dari atas permukaan tanah serta menggerakkan berbagai perangkat secara otomatis.
Selain itu, teknologi 5G juga memungkinkan PTFI memonitor dan mencegah risiko kecelakaan kerja melalui optimalisasi penggunaan kamera yang terhubung dengan kecerdasan buatan.
Jaringan terkoneksi (Hyperconnected Network) kombinasi dari Telkomsel Private Network dan Edge Computing menyediakan lebih banyak pemanfaatan kecerdasan buatan untuk perusahaan, meningkatkan keselamatan kerja di PTFI, sekaligus mendorong keberlanjutan operasi penambangan yang efisien dan efektif.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Sebelum peluncurannya, teknologi 5G Mining di tambang PTFI telah melalui tahap pembuktian dan pengujian jaringan untuk memastikan teknologi tersebut dapat mendukung kegiatan operasional PTFI, khususnya dalam pengembangan tambang bawah tanah.
Turut hadir bersama Presiden, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Negara Pramono Anung, Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam, Presiden Komisaris PT Freeport Indonesia Richard Adkerson dan Presiden Direktur PTFI Tony Wenas.
Sebelumnya, Erick Thohir dalam sebuah kesempatan mengatakan alasan penerapan teknologi 5G di sektor penambangan karena sulitnya manusia bekerja tanpa bantuan alat di penambangan bagian dalam.