Perlindungan tank lebih terfokus kepada lapisan pelindung yang terbuat dari beragam bahan, mulai dari keramik, baja dan beberapa bahan lainnya.
Hal ini dikarenakan campuran molekul tersebut memberikan perlindungan yang lebih kuat dari baja normal, namun dengan berat yang tidak sampai setengahnya.
Baca Juga:
Desak AS Cs Segera Kirim 321 Tank, Ukraina: Telat Kalau Agustus
Kemunculan rudal anti-tank yang dapat ditembakkan dari udara, meriam tank dan juga prajurit infantri juga membuat tank mengembangkan perlindungan tambahan.
Salah satu contohnya yakni perlindungan menggunakan reactive-armour yang lazim digunakan pada tank buatan Uni Soviet maupun Rusia.
Melalui junal yang berjudul “Defeating Modern Armor and Protection Systems”, menyebutkan penggunaan armor reaktif lebih menekankan meminalisir kerusakan yang dihasilkan oleh amunisi tank konvensional.
Baca Juga:
Perusahaan Rusia Janjikan Rp 1 Miliar untuk Hancurkan 2 Tank NATO
Beberapa reactive-armour yang lazim digunakan seperti ERA (Explosive Reactive Armour), NERA (Non-Explosive Reactive Armour) dan Electric Armour.
Selain itu, dikembangkan pula sistem perlindungan yang mengunakan rudal atau decoy (pengecoh) yang digunakan untuk menghancurkan rudal anti-tank yang ditembakkan tank lain, drone atau wahana udara maupun prajurit infantri.
Umumnya perlindungan ini dikenal dengan nama Activer Protection System. Contoh beberapa sistem perlindungan ini antara lain, Trophy dari Israel, Arena dari Rusia, Iron Curtain dari Amerika Serikat dan beberapa sistem perlindungan lainnya.