WahanaNews.co | Pembangkit listrik dengan bahan bakar batubara melepaskan gas rumah kaca ke udara. Sisa pembakarannya dipastikan bisa memicu polusi dan perubahan iklim.
Akan tetapi, para peneliti telah menemukan alternatif untuk mengurangi pencemaran udara. Di Israel, ayam bisa membantu upaya pembangkitan listrik hanya dengan fesesnya.
Baca Juga:
Dukung Sektor Pariwisata, PLN Distribusi Jakarta Listriki Hotel Travello
Ilmuwan mengungkapkan, sebanyak 10 persen batubara bisa digantikan dengan limbah kotoran ayam tersebut.
"Kami memasukkan kotoran ayam itu ke dalam pressure cooker atau panci presto, lalu kami memanaskannya dalam suhu 250 derajat Celcius. Selama proses ini berlangsung, air rebusan bereaksi cepat dan proses kimia yang terjadi di dalam panci akan mengubah limbah organik menjadi bahan yang setara dengan batu bara," kata Profesor Amit Gross, dikutip dari VOA, Minggu (10/4).
"Kalau kami memanfaatkan kotoran manusia, mungkin kita bisa mengatasi masalah sanitasi di daerah pedesaan, mengubah sampah menjadi seperti batu bara, dan menyuburkan tanah," tambah Gross.
Baca Juga:
Hari Listrik Nasional: Simbol Kemandirian Energi Indonesia
Selain mencari pengganti bahan bakar untuk menghasilkan energi, penelitian ini juga mengumpulkan limbah dari peternakan ayam untuk dimanfaatkan dengan baik.
"Jadi, limbah ini akan diproduksi lebih banyak di sini dan kita masih perlu mencari inovasi lain. Memang belum begitu banyak yang bisa kita lakukan, kecuali mengubah kotoran ayam menjadi energi yang bisa menggantikan bahan bakar fosil," papar Vivian Mau, seorang peneliti di Universitas Ben Gurion.
Untuk jangka panjang, para peneliti berharap limbah kotoran ayam bisa membantu menurunkan emisi gas rumah kaca secara signifikan di seluruh dunia. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.