WAHANANEWS.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P Hutajulu, menyatakan bahwa masalah kelebihan pasokan listrik di Jawa-Bali dapat segera teratasi.
Dia mengungkapkan bahwa isu ini akan selesai pada tahun depan. "Tahun depan sudah selesai itu," ujarnya di Jakarta, pada Jumat (4/10/2024).
Baca Juga:
Jadi Titik Krusial Mudik, Menteri ESDM Pastikan Kesiapan SPKLU di Wilayah Jateng
Menurutnya, penyelesaian masalah ini akan memperhitungkan pertumbuhan konsumsi listrik yang cukup pesat. "Dengan pertumbuhan yang cukup tinggi ini, saya rasa akan teratasi dalam waktu dekat," tambahnya.
Awal tahun lalu, Jisman mencatat bahwa Jawa dan Bali mengalami kelebihan pasokan listrik yang mencapai 4 gigawatt (GW).
"Mungkin bapak ibu di media sudah mengetahui bahwa Jawa-Bali masih mengalami over capacity sebesar 4 GW," ungkapnya, beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Tambah Jumlah SPKLU, PLN Antisipasi Lonjakan Pemudik Kendaraan Listrik saat Idulfitri 1446 H
Saat itu, ia menjelaskan bahwa pihaknya berusaha untuk menunda operasi beberapa pembangkit baru selama 2-3 tahun.
"Jadi beberapa pembangkit akan diupayakan agar penyaluran operasional (COD) mundur 2-3 tahun supaya tidak ada penumpukan take or pay, agar PLN tidak semakin terbebani," tuturnya.
Penambahan pembangkit pada 2023 mencapai 4.182,2 MW, yang lebih tinggi dari target RUPTL 2023 sebesar 3.886 MW.