WahanaNews.co, Jakarta - Kepolisian mengungkap salah satu modus baru penipuan online menggunakan lowongan kerja palsu lewat aplikasi media sosial LinkedIn. Kenali modusnya agar tak tertipu.
Modus penipuan online kini makin marak dan 'meneror' masyarakat digital. Penjahat siber juga semakin 'kreatif' untuk menggaet para korbannya.
Baca Juga:
Kasus Situs Judol Slot Jaringan China, Bareskrim Kembali Sita Aset Rp13,8 Miliar
Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengimbau masyarakat modus penipuan baru yang memanfaatkan platform LinkedIn.
Menurut Cybercrime Polri modus penipuan lewat LinkedIn ini digunakan oleh kelompok hacker yang terafiliasi dengan Korea Utara.
Mereka menyebarkan malware dengan kedok rekrutmen kerja palsu. Target utama mereka adalah para profesional di industri teknologi dan keuangan.
Baca Juga:
Tersangka Razman Nasution Jalani Tes Kesehatan & Sidik Jari di Bareskrim
"Pelaku ancaman siber yang berafiliasi dengan Korea Utara telah terlihat memanfaatkan LinkedIn sebagai cara untuk menargetkan pengembang malware CovertCatch dengan metode operasi perekrutan palsu," demikian keterangan Cyber Crime Polri dalam salah satu unggahannya, dikutip Selasa (5/11).
"Malware tersebut berfungsi sebagai landasan peluncuran untuk membahayakan sistem macOS target dengan mengunduh muatan tahap kedua yang membangun persistensi melalui Agen Peluncuran dan Daemon Peluncuran," lanjutnya.
Modus operandi yang digunakan termasuk penyebaran file berbahaya dalam format ZIP yang dikirim kepada calon korban.