Kendaraan ini juga dapat dipasangi senjata di bagian atas dengan senapan mesin kaliber 12.7 mm atau 7.62 mm.
Ketebalan armor kendaraan ini bervariasi, yakni mulai dari 6-8 mm. Panser ini mampu mencapai kecepatan hingga 80 km/jam dan memiliki jarak jelajah hingga sekitar 400 km. Apabila dilihat dari spesifikasinya, ranpur ini dikategorikan sebagai APC kelas ringan.
Baca Juga:
Bikin Musuh Panik, Ranpur Lapis Baja Slovakia Ini Tahan Ledakan dan Antipeluru
2. Sempat Terbengkalai Lama di Gudang
Dilansir dari situs indomiliter.com, ranpur ini ketika perubahan arah geopolitik Indonesia pada masa orde baru sempat diberhentikan operasionalnya karena masalah perawatan.
Saat itu, memang hubungan antara Indonesia dan Uni Soviet cukup renggang pasca perubahan haluan ke blok barat di era orde baru.
Baca Juga:
Spanyol Siap Kirim Tank Leopard untuk Ukraina
Indonesia tidak memperoleh suku cadang yang cukup untuk merawat BTR-40 yang kala itu totalnya berkisar antara 80-90 unit.
Ranpur ini tercatat masih sempat beroperasi di awal dekade 1970-an sebelum dipensiunkan sementara karana keterbatasan suku cadang.
3. Mengalami Modernisasi Guna Memperpanjang Masa Pakai