WahanaNews.co | Baru-baru ini publik kedirgantaraan Indonesia dihebohkan soal pembelian dua pesawat jet VVIP dari Prancis yang dilakukan oleh TNI-AU.
Pesawat VVIP tersebut merupakan varian Dassault Falcon 7X. Dilansir dari situs airspace-review.com, pesawat jet VVIP tersebut diserahkan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada rabu (28/12/2022) lalu.
Baca Juga:
Bareskrim Polri Sudah Periksa Brigjen Hendra Kurniawan Terkait Jet Pribadi
Acara seremonial penyerahan tersebut dilakukan di Skuadron Udara 17 Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.
Akhir-akhir ini Indonesia memang sedang mulai menjalin kerjasama khususnya di bidang kedirgantaraan dengan Prancis, setelah pengadaan beberapa unit jet tempur Dassault Rafale, kini Indonesia mendatangkan kembali pesawat het VVIP dari pabrikan Dassault. Publik tentunya bertanya-tanya seperti
1. Diperkenalkan Sejak Tahun 2001
Baca Juga:
MAKI: Kasus Jet Pribadi Brigjen Hendra Beririsan dengan Konsorsium Judi dan Tambang Ilegal
Dassault Falcon 7X merupakan pesawat yang khusus dibuat sebagai pesawat jet VVIP oleh pabrikan asal Prancis, yakni Dassault Aviaton.
Pesawat ini mulai diprouksi sejak tahun 2007 silam setelah dipamerkan pertama kali pada tahun 2001 di acara pameran kedirgantaraan Paris Air Show.
Dilansir dari situs dassaultfalcon.com, pesawat jet ini dirancang sebagai pesawat jet kelas bisnis dengan teknologi mutakhir dan tentunya mengedepankan aspek kenyamanan.
Dikarenakan diproritaskan sebagai pesawat jet VVIP, maka dari itu banyak negara yang membeli pesawat ini untuk digunakan sebagai pesawat pemerintahan atau pesawat kepresidenan.
Beberapa negara yang diketahui mengoperasikan pesawat ini adalah Prancis, Mesir, Yunani, Hungaria, Estonia, Nigeria, Russia dan juga Indonesia.
2. Menggunakan Teknologi Jet Tempur
Dilansir dari situs dassaultfalcon.com, pesawat jet Dassault Falcon 7X merupakan pesawat jet VVIP paling canggih yang dibangun pada saat ini.
Pesawat tersebut menggunakan teknologi penerbangan paling mutakhir yang juga digunakan oleh sistem jet tempur Dassault Rafale yang juga merupakan buatan Dassault Aviation.
Pesawat ini diketahui menggunakan sistem Digital flight control yang lazim digunakan oleh beberapa jet tempur modern.
Pesawat ini memiliki desain mesin yang terbilang cukup unik, yakni 2 mesin berada di sisi belakang pesawat dan 1 mesin berada di atas dekat dengan ekor pesawat.
Hal ini diyakini dapat menambah daya terbang dan memberikan aspek kenyamanan ketika sedang bermanuver. Mesin yang dipilih yakni buatan Pratt & Whitney Canada PW307.
Mesin ini mampu membuat pesawat tersebut terbang dengan kecepatan sekitar 900 km/jam dan memiliki daya jelajah sekitar 11.000 km.
3. Dibeli Sebanyak 2 Unit oleh TNI-AU
Dilansir dari situs airspace-review.com, pesawat Dassault Falcon yang dibeli oleh Indonesia sebanyak 2 unit yang terdiri dari varian 7X dan 8X yang merupakan pengembangan dari varian 7X.
Pesawat ini kemudian akan bermarkas di Skuadron Udara 17 yang merupakan Skuadron pesawat VIP atau kepresidenan.
Pesawat Dassault Falcon 7X dan 8X yang dibeli oleh TNI-AU tersebut nantinya akan menggantikan pesawat sejenis yakni Fokker F28 Fellowship yang telah dipensiunkan oleh TNI-AU.
Rencananya para awak dan teknisi pesawat Dassault Falcon 7X dan 8X tersebut akan menjalani masa uji coba dan pelatihan terlebih dahulu selama beberapa bulan sebelum mengoperasikan pesawat ini dalam layanan dinas resmi. [ast]