WahanaNews.co | Perusahaan asal China saat ini tengah mengembangkan pesawat jet supersonik yang mampu menempuh jarak 7.000 km, setara perjalanan Beijing ke New York hanya dalam satu jam saja.
Kendaraan produksi Space Transportation merupakan kombinasi pesawat dan roket bersayap.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Lewat video ilustrasi di situs web perusahaan, terlihat beberapa penumpang naik ke pesawat jet yang menempel pada dua roket pendorong. Jet tersebut kemudian terbang dan berbelok secara vertikal ke langit. Cara terbang ini mirip dengan roket Falcon 9 buatan SpaceX.
Setelah beberapa detik terbang, pendorong peluncur akan jatuh dan kembali dengan selamat ke landasan peluncuran. Roket pendorong ini didesain untuk dapat dioperasikan berulang kali, sehingga dapat digunakan lagi nanti. Sementara itu, jet penumpang tetap terbang ke sub-orbital dan melaju dengan kecepatan supersonik.
Melansir BGR, Space Transportation mengeklaim jika jetnya akan berbiaya lebih rendah daripada roket yang digunakan untuk membawa satelit ke luar angkasa. Kecepatannya juga juga akan jauh lebih cepat daripada pesawat tradisional.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Rencananya, mereka akan melakukan tes darat sendiri pada tahun 2023. Mereka berharap untuk memulai penerbangan pertama jet supersonik pada tahun 2024, dan penerbangan berawak pada tahun 2025.
Perusahaan bahkan berharap dapat menjalankan uji terbang pesawat dengan awak, untuk perjalanan luar angkasa pada tahun 2030.
Wisata luar angkasa menjadi topik hangat yang diperbincangkan akhir-akhir ini. Terlebih setelah NASA belakangan menyebut akan terbuka soal kemungkinan masyarakat sipil bisa menjelajah luar angkasa, seperti astronaut.