WAHANANEWS.CO, Jakarta - Meski dunia militer terus dibanjiri jet tempur generasi terbaru, kenyataannya sejumlah pesawat tua masih setia menjaga langit dan menjadi simbol kekuatan udara hingga hari ini.
Jet-jet tempur lawas tersebut umumnya berjenis air superiority fighter, yaitu pesawat yang dirancang khusus untuk menguasai udara dengan kecepatan tinggi serta manuver yang sulit disaingi.
Baca Juga:
Jet Tempur F-16 Polandia Jatuh dan Meledak, Pilot Tewas dalam Latihan Airshow
Tidak seperti pesawat multirole yang serba bisa dalam banyak misi, air superiority fighter fokus pada supremasi udara dan menjadi ujung tombak dominasi di medan pertempuran.
Meski usia beberapa di antaranya sudah mencapai puluhan tahun, sejumlah jet tempur legendaris tetap dipertahankan karena terbukti tangguh, bandel, dan nyaris tak tergantikan.
Berikut lima jet tempur tua yang masih dioperasikan di berbagai angkatan udara dunia per Sabtu (13/9/2025).
Baca Juga:
Embargo AS Justru Jadi Berkah, Iran Ciptakan Jet Tempur Saeqeh dari F-5 Lawas
McDonnell Douglas F-15 Eagle (AS)
F-15 Eagle pertama kali terbang pada 27 Juli 1972 dan resmi masuk dinas Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) pada 9 Januari 1976.
Pesawat bermesin ganda ini dirancang untuk menjadi jet tempur superioritas udara paling mumpuni di dunia.
F-15 dikenal sebagai salah satu jet tempur tercepat yang pernah digunakan AS dengan catatan rekor tempur fenomenal, yakni 104 kemenangan tanpa sekalipun kalah menurut EurAsian Times.
Kehebatan itu membuat F-15 tetap relevan meskipun teknologi militer terus berubah, bahkan hingga kini varian modernnya masih diproduksi Boeing, penerus McDonnell Douglas.
• Mitsubishi F-15J (Jepang)
Jepang memilih F-15 sebagai pengganti armada F-104 Starfighter dan F-4 Phantom II pada 1975 dan resmi masuk dinas pada 7 Desember 1981.
Jet tempur ini diproduksi Mitsubishi Heavy Industries berdasarkan lisensi McDonnell Douglas dan total sebanyak 213 unit F-15J dibuat untuk Pasukan Bela Diri Udara Jepang (JASDF).
F-15J hampir identik dengan F-15 buatan AS, hanya ada sedikit perbedaan teknis, dan hingga kini masih menjadi salah satu tulang punggung pertahanan udara Jepang di Asia Timur.
• Mikoyan MiG-29 (Uni Soviet/Rusia)
MiG-29 pertama kali masuk dinas pada Agustus 1983 setelah dikembangkan biro desain Mikoyan pada era 1970-an untuk menandingi F-15 Eagle dan F-16 Fighting Falcon milik AS.
Pesawat ini dikenal gesit, bisa beroperasi dalam segala cuaca, dan diproduksi dalam jumlah besar, lebih dari 1.600 unit.
Sekitar 800 unit MiG-29 masih aktif digunakan oleh Rusia, India, Ukraina, hingga Uzbekistan dan menjadikannya sebagai pesawat superioritas udara tertua yang masih diproduksi hingga kini.
• Sukhoi Su-27 (Uni Soviet/Rusia)
Su-27 resmi masuk dinas pada 22 Juni 1985 setelah dirancang khusus untuk menandingi F-15 dan F-14 Tomcat milik AS.
Jet tempur bermesin ganda ini terkenal dengan ukuran besar, kelincahan manuver, serta avionik yang canggih pada masanya.
Selama hampir tiga dekade, lebih dari 680 unit Su-27 diproduksi dan digunakan bukan hanya Rusia, tetapi juga China hingga Uzbekistan, serta dikembangkan lebih lanjut menjadi varian modern seperti Su-30 dan Su-37.
• Sukhoi Su-33 (Rusia)
Su-33 pertama kali beroperasi pada 1995 di kapal induk Admiral Kuznetsov dan secara resmi masuk dinas pada 31 Agustus 1998.
Hanya 24 unit Su-33 yang diproduksi, tetapi desainnya kemudian diadopsi China untuk melahirkan Shenyang J-15.
Hingga kini Su-33 masih menjadi tulang punggung pertahanan udara berbasis kapal induk Rusia.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]