WahanaNews.co | Filippine Marine Corps (PMC) dikenal sebagai salah satu pasukan militer ternama di Filipina.
Keternamaan Philippine Marine Corps sendiri karena tugas operasi yang pernah dijalankannya.
Baca Juga:
Maruli Siahaan Terpilih Sebagai Ketua Umum PPSD Siahaan Indonesia
Dijelaskan di laman pna.gov.ph, Philippine Marine Corps pernah sukses memenangi pertempuran Marawi.
Diketahui jika pertempuran Marawi terjadi di tahun 2017 dan membuat kiprah Philippine Marine Corps ternama.
Dikarenakan pasukan reguler Philippine Marine Corps dan unit Marine Special Operations Group sangat berkontribusi dalam pertempuran Marawi.
Baca Juga:
Tragedi di Perairan Malaysia: Lima Pekerja Migran Indonesia Ditembak, Satu Tewas
Terlepas dari itu semua, bahwa Philippine Marine Corps ternyata memiliki salah satu alutsista vital.
Apalagi alutsista vital di kesatuan Philippine Marine Corps adalah kapal perang sejenis Tarlac class.
Karena untuk melakukan operasi pendaratan amfibi maka Philippine Marine Corps membutuhkan Tarlac class.
Tak hanya operasi pendaratan amfibi, tetapi untuk misi tanggap bencana dan kemanusiaan bisa menggunakan Tarlac class.
Dilansir dari naval-technology.com, Tarlac Class masuk ke dalam Strategic Sealift Vessels (SSV).
Dengan masuknya kedalam kelas SSV maka Tarlac class bisa menjalankan beberapa misi taktis.
Terlebih lagi untuk sejarah pengadaan Tarlac class juga terbilang sangat memukau.
Tarlac class Filipina /Petty Officer 1st Class Arthurgwain Marquez/US Navy 3rd Fleet
Dijelaskan dalam informasinya jika Filipina telah menggelontorkan dana sebesar USD 92 juta untuk 2 unit Tarlac class.
Dan yang paling membanggakan adalah jika Tarlac class tersebut adalah buatan PT PAL Indonesia.
Selanjutnya untuk pembuatan Tarlac class oleh Indonesia sendiri terbilang sangat cepat.
Diketahui jika pemotongan baja pertama Tarlac class dilakukan pada tahun 2015.
Akhirnya Tarlac class pertama diluncurkan pada januari 2016.
Sedangkan untuk jadwal pengiriman Tarlac class pertama dikirim pada Mei 2016.
Perlu diketahui untuk Tarlac class kedua pemotongan baja pertama dilakukan pada Juni 2015.
Dan akhirnya Tarlac class kedua akhirnya dikirim ke Filipina pada pertengahan 2017.
Akan adanya hal tersebut maka Tarlac class menjadi kapal perang kebanggaan Filipina.
Tidak hanya Filipina, tetapi dengan berhasil dioperasikannya Tarlac class maka PT PAL merasa bangga karena bisa mengekspor kapal.
Selain itu, Tarlac class merupakan turunan dari kapal landing platform dock (LPD) Makassar Class.
Alhasil untuk spesifikasi Tarlac class memiliki panjang total 123m, lebar 21,8m dan draft 6m.
Sedangkan untuk panjang antara garis tegak lurus Tarlac class adalah 107,5 m.
Lalu untuk perpindahan beban standar Tarlac class memiliki berat 7.000 - 11.538 ton.
Ditambah lagi di Tarlac class memiliki dek kendaraan kapal dapat menampung 4 tank dan 4 truk.
Serta Tarlac class mampu membawa 2 kendaraan lapis baja ringan.
Dan yang membuat unggul di Tarlac class memiliki kualitas daya tampung sampai 2 unit LCU.
Belum lagi di Tarlac class memiliki alutsista kapal seperti RHIB yang dapat digunakan untuk multifungsi.
Lalu untuk dek helikopter Tarlac class dapat menampung dua helikopter berukuran sedang.
Sedangkan Tarlac class juga mempunyai fasilitas hanggar untuk menampung satu helikopter.
Perlu diketahui juga di Tarlac class dapat membawa 121 awak serta hingga 500 marinir.
Maka dari itu Philippine Marine Corps girang karena menjadi alutsista kapal Tarlac class dengan daya tampung banyak.
Selain itu, Tarlac class memiliki persenjataan utama yang dipasang di dek haluan depan berupa 76mm.
Belum lagi ada persenjataan dua meriam sekunder 25mm yang menghadap ke buritan.
Selain itu, yang menjadi acuan di Tarlac class adalah performanya yang sangat unggul.
Dijelaskan Tarlac class memiliki kecepatan maksimum 16 knot dan jangkauan bisa mencapai 9.360nmi.
Alhasil dari kualitas tersebut maka Tarlac class dapat terus beroperasi di laut selama 30 hari. [qnt]