WahanaNews.co, Jakarta - Pengguna Google tak akan bisa lagi login ke aplikasi pihak ketiga dengan membagikan username dan password Google mulai 30 September. Apa yang harus dilakukan?
Google menerangkan keputusannya ini dilatarbelakangi dengan meningkatnya serangan siber yang menarget pengguna Gmail. Oleh karena itu, raksasa teknologi itu akan menghapus akses ke aplikasi pihak ketiga, aplikasi yang dinilai kurang aman, atau perangkat yang hanya perlu username dan password untuk login.
Baca Juga:
Bisa Kuras Rekening, Pengguna Gmail Wajib Waspada jika Dapat Link Ini
"Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap keamanan pengguna, Google Workspace tidak lagi mendukung metode masuk untuk aplikasi atau perangkat pihak ketiga yang mengharuskan pengguna membagikan nama pengguna dan kata sandi Google," kata Google dalam blog resminya, dikutip Kamis (12/9) melansir CNN Indonesia.
"Metode login usang ini, yang dikenal sebagai Less Secure Apps (LSA), menempatkan pengguna pada risiko tambahan karena mengharuskan pengguna membagikan kredensial Akun Google dengan aplikasi dan perangkat pihak ketiga yang dapat memudahkan pelaku kejahatan untuk mendapatkan akses tidak sah ke akun Anda," lanjut mereka.
Google sebenarnya telah merancang kebijakan ini sejak 2019 silam. Namun pandemi Covid-19 membuat Google harus menunda beberapa tahun.
Baca Juga:
Incar Isi Rekening, Link Berbahaya di Gmail Kini Bisa Menyamar
Kini kebijakan tersebut akan segera direalisasikan oleh Google.
Meskipun terlihat menyulitkan bagi pengguna, faktanya kebijakan ini membantu mengamankan pengguna dengan cara mengecilkan resiko serangan siber dari pihak ketiga. Ini juga kelanjutan dari kebijakan Google yang diimplementasikan pada 1 April lalu.
Mengutip Forbes, per 30 September nanti, akses aplikasi dengan keamanan yang dianggap rendah akan dimatikan kecuali pengguna menggunakan sistem akses yang lebih aman dari Google. Sistem akses tersebut dinamakan OAuth, yang akan diterapkan di semua akun Google Workspace dengan CalDAV, CardDAV, IMAP, POP, dan Google Sync.