"Sebagian besar wilayah Indonesia yaitu sebanyak 298 ZOM (42 persen wilayah) diprediksi mengalami musim kemarau lebih pendek dari biasanya meliputi sebagian besar Sumatera, Jawa, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi, Bali, NTB, NTT, Maluku Utara dan sebagian kecil wilayah Papua," ungkap BMKG.
Sebaliknya, sebanyak 181 ZOM (26 persen wilayah) diprediksi mengalami musim kemarau lebih panjang mencakup sebagian Sumatera dan Kalimantan.
Baca Juga:
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan
Selain itu, sebanyak 103 ZOM (15 persen wilayah) diprediksi mengalami durasi musim kemarau yang sama dengan normalnya meliputi Kalimantan bagian utara, sebagian Sulawesi, Maluku, Papua Barat dan Jayawijaya Papua.
Setelah melalui puncak musim kemarau pada Agustus, BMKG memprediksi musim pancaroba atau peralihan akan terjadi pada September-November. Kemudian, musim hujan diprediksi masuk Desember 2025-Februari 2026.
Terkait sifat musim kemarau pada tahun ini, sekitar 60 persen wilayah diprediksi mengalami kemarau dengan sifat normal, 26 persen wilayah mengalami kemarau lebih basah dari normal, dan 14 persen wilayah lainnya lebih kering dari biasanya.
Baca Juga:
BMKG Peringatkan Kemarau Basah, Anomali Cuaca Bisa Picu Bencana Hidrometeorologi
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.