WahanaNews.co, Jakarta - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan Boeing menargetkan untuk melaksanakan peluncuran misi berawak pertama pesawat luar angkasa Starliner ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Rabu (5/6/2024).
Pesawat luar angkasa tersebut sebelumnya dijadwalkan untuk diluncurkan pada Sabtu (1/6/2024) menggunakan roket United Launch Alliance (ULA) Atlas V dari Space Launch Complex-41 di Pangkalan Angkatan Antariksa Tanjung Canaveral di Florida. Namun, misi tersebut dibatalkan hanya beberapa menit sebelum lepas landas akibat masalah teknis.
Baca Juga:
2 Astronaut Terdampar di ISS, NASA Pastikan Mereka Baru Pulang Tahun Depan
Para teknisi dan insinyur dari ULA bekerja sepanjang malam pada Sabtu dan Minggu (2/6/2024), melakukan penilaian terhadap peralatan pendukung darat di landasan peluncuran yang mengalami masalah saat hitung mundur dan membatalkan upaya peluncuran itu, papar NASA.
Tim ULA mengidentifikasi masalah pada catu daya darat tunggal dalam satu dari tiga sasis redundan yang menyediakan daya ke subset kartu komputer yang mengendalikan berbagai fungsi sistem, termasuk kartu yang mengendalikan katup pengisian ulang stabil untuk bagian atas Centaur.
Ketiga sasis ini diperlukan untuk memasuki fase terminal dalam hitung mundur peluncuran guna memastikan keselamatan kru.
Baca Juga:
NASA Berhasil Rekam Citra 'Lukisan' van Gogh di Langit Planet Jupiter
Tim tersebut melepas sasis dengan unit catu daya darat yang bermasalah itu pada Minggu, dan menggantinya dengan sasis cadangan. Tidak ada tanda-tanda kerusakan fisik yang terdeteksi, kata NASA.
Analisis kegagalan penuh dari unit daya tersebut akan dilakukan untuk lebih memahami akar masalahnya.
Sementara itu, ULA telah menyelesaikan pemeriksaan fungsional pada sasis baru dan kartu, dan semua perangkat keras berfungsi normal, menurut NASA.