Planet ini menyerupai bulan yang mengorbit bumi, namun gerakannya terkunci pada satu sisi. Jadi, satu sisi WASP-121 b terpapar panas, sementara sisi lainnya gelap dan dingin.
Uniknya, exoplanet ini juga memiliki awan logam dan permata, khususnya pada sisi yang dingin tadi.
Baca Juga:
2 Astronaut Terdampar di ISS, NASA Pastikan Mereka Baru Pulang Tahun Depan
Thomas Mikal-Evans, Astronom dari Max Planck Institute mengatakan bahwa logam yang terdeteksi pada exoplanet ini di antaranya magnesium, besi, vanadium, kromium, dan nikel.
Sayangnya wujud dari awan logam itu sendiri belum dapat dipastikan oleh para ilmuwan, karena di dekat tata surya kita, tidak ada contoh yang mirip.
Namun Mikal-Evans menaksir bahwa awan itu menyerupai badai debu Bumi dengan warna biru, merah, abu atau hijau. Awan itu kabarnya bisa menjadi padat kemudian memuai dan menetes ke langit seperti hujan.
Baca Juga:
NASA Berhasil Rekam Citra 'Lukisan' van Gogh di Langit Planet Jupiter
2. Planet bola rugbi
Sebagian besar planet diyakini berbentuk bulat, tetapi berbeda bagi exoplanet WASP-103b. Disebut berbeda karena bentuk planet ini bulat lonjong sebagaimana bola rugbi.
Menurut pengamatan dari teleskop Cheops milik badan antariksa Eropa, exoplanet ini berukuran dua kali lipat lebih besar dari Jupiter dan bintangnya membesar hanya dalam sehari.