Studi itu, peneliti juga menemukan bahwa tingkat varian PFAS lain, seperti asam perfluorooctanesulfonic (PFOS) melebihi batas aman di banyak daerah pedesaan dan perkotaan di seluruh dunia.
Lantas, apa dampak PFAS jika dikonsumsi dalam jangka panjang? Menurut para peneliti di Stockholm University dan ETH Zurich, sejumlah gangguan kesehatan akan muncul jika PFAS terus masuk ke dalam tubuh manusia, termasuk kanker, infertilitas dan komplikasi kehamilan, masalah sistem kekebalan dan peningkatan kolesterol.
Baca Juga:
Ketua KPU Ungkap Ini Penyebab Air Menggenang di Gudang Logistik Bekasi Utara
Dengan begitu, studi ini menggarisbawahi bahwa perlu adanya tindakan segera untuk mengatasi masalah lingkungan, salah satunya dengan menaruh investasi besar dalam teknologi pembersihan, dan membatasi penggunaan PFAS secara drastis, jika memungkinkan. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.