Di sana, Laskar memproduksi perangkat inverter.
Menurut Laskar, inverter sudah diproduksi oleh banyak perusahaan.
Baca Juga:
Wujudkan Swasembada Energi, PLN Akselerasi Pengembangan Hidrogen di Tanah Air
Akan tetapi, di Indonesia masih belum ada pabrik inverter, sehingga selama ini masih terus mengimpor dari luar negeri.
"Setelah lulus, saya kembali ke Indonesia dan ditawari oleh perusahaan saya di Taiwan untuk bikin kantor perwakilan di sini, fokusnya untuk cari market. Tetapi, saya enggak mau hanya cari pasar, saya penginnya talent lokal juga punya andil untuk mendesain produknya," kata Laskar, ketika ditemui wartawan, Rabu (14/9/2022).
Menurutnya, perangkat ini sangat dibutuhkan, karena ke depannya semakin banyak aspek kehidupan yang menggunakan daya listrik.
Baca Juga:
PLN EPI Galakkan Digitalisasi Biomassa, ALPERKLINAS Sebut PLN Komitmen Libatkan Masyarakat Lokal Dukung Energi Bersih
Dia menyayangkan negara sebesar Indonesia masih belum punya pabrik inverter.
Namun, dia pun tidak heran lantaran kampus yang memiliki jurusan elektronika sendiri belum fokus terhadap pembelajaran manufaktur di bidang elektronika.
"Di kampus masih fokus studinya soal jasa, bukan manufaktur. Jadi saya ketika bikin perusahan ini juga susah nyari talent-nya, harus ngajarin dulu," ujar dia.