"Tetapi karena di Indonesia itu perusahaan manufaktur masih belum ada, jadi saya merasa lebih pengin untuk mengisi kekosongan di industri saja," kata dia.
Meski demikian, dia mengakui jika hal itu membuatnya menemui beragan tantangan.
Baca Juga:
Wujudkan Swasembada Energi, PLN Akselerasi Pengembangan Hidrogen di Tanah Air
Pencarian talent yang sepenuhnya memahami untuk membantunya memproduksi inverter pun masih sulit dilakukan.
Di sisi lain, Laskar pun merasa belum memiliki skill di bidang pemasaran.
Sebab, dia terbiasa menggeluti aspek teknis dalam riset dan pengembangan produk.
Baca Juga:
PLN EPI Galakkan Digitalisasi Biomassa, ALPERKLINAS Sebut PLN Komitmen Libatkan Masyarakat Lokal Dukung Energi Bersih
Dia menjelaskan, produk yang ia tawarkan ke pasar di Indonesia yaitu integrasi antara inverter dan converter.
Sehingga, user bisa lebih mudah mengaplikasikannya.
Baru-baru ini, produk inverter-nya digunakan dalam peralatan pendukung budi daya ikan air tawar di Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Bendo, Bojonegoro, Jawa Timur.