"Demikian pula, jika ada lingkungan skala besar tertentu yang sangat kondusif untuk pertumbuhan galaksi radio raksasa, maka galaksi radio raksasa terbesar kemungkinan akan berada di sekitarnya," tambahnya.
Oei dan timnya menemukan Alcyoneus saat mencari outlier dalam data yang disusun Low Frequency Array (LOFAR) di Eropa.
Baca Juga:
Kopi Panas vs Kopi Dingin, Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan?
Menurut penelusuran mereka, galaksi terbesar ini dikelilingi jaring kosmik lebih dari 240 miliar kali massa Matahari.
Selain itu, mereka juga menyebut lubang hitam supermasif di inti galaksi tersebut berukuran 400 juta kali massa Matahari kita.
Meski kedua perhitungan tersebut sangat besar, namun dalam skala galaksi radio raksasa, angka tersebut terbilang kecil.
Baca Juga:
Peneliti Inggris Kembangkan Aplikasi untuk Bantu Hentikan Kebiasaan Merokok
'Di luar geometri, Alcyoneus dan rumahnya sangat biasa-biasa saja: total kerapatan luminositas frekuensi rendah, massa bintang, dan massa lubang hitam supermasif semuanya lebih rendah, meskipun serupa dengan, galaksi radio raksasa medial,' tulis para penulis dalam laporan mereka, seperti dikutip Live Science.
"Dengan demikian, galaksi yang sangat masif atau lubang hitam pusat tidak diperlukan untuk menumbuhkan raksasa besar," imbuhnya. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.