WAHANANEWS.CO, Jakarta - Buat kamu pengguna layanan Gmail perlu berhati-hati dengan ancaman penipuan daring dengan modus yang makin canggih. Simak cara cegahnya.
Teknik penipuan terbaru ini memungkinkan pelaku untuk menyamarkan tautan berbahaya agar terlihat aman, bahkan ketika kamu mengarahkan kursor mouse di atas tautan tersebut untuk melihat alamat aslinya.
Baca Juga:
Hampir Dua Bulan Berlalu, Pelaku Penganiayaan Roy Sagala di Dairi Masih Bebas Berkeliaran
Para pelaku kejahatan siber mengembangkan trik baru yang tidak hanya memalsukan teks tautan agar tampak seperti halaman login atau situs web resmi yang dikenal. Mereka kini mampu memanipulasi teks yang muncul saat kursor diarahkan ke tautan atau hovering, sehingga semakin sulit bagi pengguna untuk mendeteksi keaslian tautan.
Modus penipuan ini khususnya menyasar pengguna Gmail yang mengakses email mereka melalui peramban web.
Tautan yang tampak meyakinkan tersebut ternyata berbahaya dan berpotensi mencuri data pribadi kamu cuma dengan satu kali klik. Lebih mengkhawatirkan lagi, akses ke rekening bank kamu pun bisa terancam jika mereka terjebak dalam penipuan ini!
Baca Juga:
Buntut Dugaan Peras Anak Bos Prodia Rp20 Miliar AKBP Bintoro Diperiksa Propam
Teknik pemalsuan tautan ini relatif sederhana dan hanya membutuhkan kode HTML dasar, tanpa memerlukan penggunaan kode Javascript yang lebih kompleks.
Saat pengguna menggunakan Gmail melalui peramban web seperti Chrome, alamat tautan atau URL asli biasanya akan muncul di sudut kiri bawah layar saat kursor diarahkan ke tautan.
Penipu kemudian memanfaatkan kelengahan pengguna yang seringkali tidak teliti memeriksa alamat tautan di bagian bawah kiri layar peramban sebelum mengklik.
Pada 2020, para ahli keamanan siber dari KnowBe4 telah memberikan peringatan bahwa metode pengecekan tautan dengan hovering tidak lagi sepenuhnya aman. Mereka bahkan mempertanyakan bagaimana jika semuanya cuma jebakan.
Meskipun Google menyatakan telah berhasil memblokir lebih dari 99,9 persen upaya spam dan phishing, serta menggunakan sistem proteksi berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi berbagai metode manipulasi tautan, pengguna tetap diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Gmail memblokir lebih dari 99,9 persen spam, upaya phishing, dan malware agar tidak sampai ke Anda. Sebagai bagian dari perlindungan berbasis AI, Gmail memperhitungkan metode pengaburan tautan saat mengklasifikasikan pesan. Selain itu, Gmail secara otomatis memindai lampiran dalam pesan yang dikirim dan diterima untuk mencari virus." ucap juru bicara Google yang tidak disebutkan namanya, melansir Forbes, Kamis (7/11).
Google juga menyarankan para pengguna Gmail untuk mengikuti kuis phishing yang mereka sediakan. Kuis ini bertujuan untuk membantu pengguna mengasah kemampuan dalam mengenali berbagai jenis email yang mencurigakan.
Selain itu, Google merekomendasikan agar pengguna lebih memilih menggunakan aplikasi email khusus desktop atau perangkat seluler yang dianggap memiliki tingkat keamanan lebih tinggi dibandingkan mengakses email melalui peramban web.
Dengan meningkatkan kewaspadaan, kamu dapat terhindar dari risiko pencurian data pribadi dan kerugian finansial yang diincar oleh para pelaku kejahatan siber.
[Redaktur: Alpredo Gultom]