WahanaNews.co | Lebih dari satu juta objek yang berukuran lebih dari 1 Sentimeter (Cm) mengitari Bumi di luar angkasa. Itu perkiraan European Space Agency atau ESA. Satu waktu nanti, dikhawatirkan lapisan sampah angkasa berukuran kecil itu akan menghalangi peluncuran roket.
Luc Piguet dan perusahaan startup Clearspace ingin menawarkan solusi bagi masalah ini.
Baca Juga:
DNA 4 Eks Presiden Amerika Serikat Hilang di Luar Angkasa
"Satelit tambah lama tambah banyak," kata Piguet.
Tapi masalahnya bukan jumlahnya saja, melainkan juga kecepatan. Sebuah satelit mengitari Bumi dalam satu setengah jam, demikian dijelaskan Piguet.
Dalam jangka waktu itu, satelit bisa dua kali memasuki jalur rotasi satelit lainnya. Selama satelit bisa dikendalikan, tidak masalah. Tapi jika ada kerusakan, satelit ibaratnya tembakan tak terkendali, ungkap Piguet.
Baca Juga:
Lebih Horor Dibanding Ramalan Baba Vanga, Ini Prediksi NASA di Tahun 2024
Sampah jadi ancaman di ruang angkasa
Sampah angkasa mengitari Bumi dengan kecepatan hampir 36.000 Kilometer (Km) per jam dan merusak segalanya yang berada di jalur orbitnya. Dengan penugasan dari ESA, perusahaan Clearspace kini membuat robot yang akan menangkap sampah-sampah di luar angkasa.
Perusahaan kecil itu berlokasi di Lausanne dan mengalahkan pesaing internasional yang lebih besar.