WahanaNews.co | Lebih dari satu juta objek yang berukuran lebih dari 1 Sentimeter (Cm) mengitari Bumi di luar angkasa. Itu perkiraan European Space Agency atau ESA. Satu waktu nanti, dikhawatirkan lapisan sampah angkasa berukuran kecil itu akan menghalangi peluncuran roket.
Luc Piguet dan perusahaan startup Clearspace ingin menawarkan solusi bagi masalah ini.
Baca Juga:
Bumi Deteksi Sinyal Misterius dari Jarak 16.000 Tahun Cahaya, Siapa Pelakunya?
"Satelit tambah lama tambah banyak," kata Piguet.
Tapi masalahnya bukan jumlahnya saja, melainkan juga kecepatan. Sebuah satelit mengitari Bumi dalam satu setengah jam, demikian dijelaskan Piguet.
Dalam jangka waktu itu, satelit bisa dua kali memasuki jalur rotasi satelit lainnya. Selama satelit bisa dikendalikan, tidak masalah. Tapi jika ada kerusakan, satelit ibaratnya tembakan tak terkendali, ungkap Piguet.
Baca Juga:
Jadi Raja 'Sumber Emas' di Luar Angkasa, Asteroid Ini Bernilai US$ 100.000 Kuadriliun!
Sampah jadi ancaman di ruang angkasa
Sampah angkasa mengitari Bumi dengan kecepatan hampir 36.000 Kilometer (Km) per jam dan merusak segalanya yang berada di jalur orbitnya. Dengan penugasan dari ESA, perusahaan Clearspace kini membuat robot yang akan menangkap sampah-sampah di luar angkasa.
Perusahaan kecil itu berlokasi di Lausanne dan mengalahkan pesaing internasional yang lebih besar.